REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- 'Mengapa semua hewan kaki seribu ini muncul di rumah saya?' itulah pertanyaan yang sering didengar pengendali hama di Australia Selatan, Michael Cutting, selama beberapa bulan terakhir.
Gerombolan kaki seribu Portugis berbondong-bondong menampakkan diri di Australia selatan. Mereka muncul di kamar mandi dan kamar tidur rumah warga, menghiasi jalanan serta jalur pejalan kaki dengan penampakannya yang kecil dan berjumlah banyak.
Perusahaan Manajemen Hama ‘Spiderman SE Eco’ tempat Michael bekerja menerima panggilan dari pusat perawatan anak, konstruksi bangunan, fasilitas perawatan lansia dan rumah-rumah pribadi mengingat banyak orang berupaya membebaskan diri dari hama berukuran kecil ini. "Kebanyakan orang muak melihatnya dan tak bisa menyingkirkan mereka," kata Michael, baru-baru ini.
Ia menuturkan, "Mereka ada di mana-mana. Setiap klien yang saya ajak bicara, saat ini ingin berbicara tentang hewan kaki seribu.”
"Kami menemukan mereka di beberapa tempat yang cukup aneh. Saya melihat seluruh dinding tertutup dengan kaki seribu," ujarnya.
Bersembunyi di dalam tanah selama cuaca panas dan kering, musim gugur dan hujan di musim semi akan membuat kaki seribu muncul dalam jumlah besar, untuk melahap makanan favorit mereka -sampah daun, jamur dan kayu yang membusuk.
Hewan kaki seribu ini disebut ‘millipede’ dalam bahasa Inggris yang artinya juga 'kaki seribu', tapi invertebrata unik ini bisa memiliki hingga 350 pasang kaki selama dua tahun masa hidup mereka, dan ditetaskan dengan hanya memiliki tiga pasang kaki.
Berasal dari Eropa, kaki seribu Portugis pertama kali muncul di Australia Selatan pada tahun 1953 di kota Port Lincoln, dan kurangnya predator alami, kini, membuat hewan ini tersebar luas di seluruh Australia selatan.
Supplied: CSIRO
Pada 1970-an, penduduk di sekitar wilayah Adelaide Hills dilaporkan mengusir kaki seribu dalam jumlah besar mengingat populasi makhluk ini menjadi berlipat ganda hingga masuk ke kategori wabah.
Meski paling aktif di malam hari, kaki seribu tertarik terhadap cahaya, kondisi yang menjelaskan mengapa mereka sering terlihat dalam jumlah besar di dinding berwarna terang.
Siapapun yang pernah berada di sekitar gerombolan kaki seribu yang tergencet akan ingat bau khas mereka - bau menyengat yang dirancang untuk mengusir predator.
"Bukan hanya satu yang muncul -tapi banyak," kata Michael.
Ia berujar, kebanyakan orang cenderung menyebut kehadiran kaki seribu sebagai sesuatu yang "tak menyenangkan dan menjengkelkan" karena jumlah mereka.
"Hal ini karena mereka tak nyaman -mereka begitu berantakan," sebut Michael.
"Warga harus terus mengusir mereka dan tak sengaja menginjak mereka di bawah alas kaki," tuturnya.
Jumlahnya banyak
Terlepas dari ukuran kecil mereka, makhluk ini mampu memunculkan diri dalam jumlah yang luar biasa banyak.
Sebuah wabah kaki seribu di Perth mendapat perhatian internasional ketika peristiwa itu dituduh sebagai penyebab kecelakaan kereta api di tahun 2013. Saat itu sejumlah besar kaki seribu yang bergerombol di atas rel, terlindasi oleh kereta api, membuat jalur kereta itu licin.
Di Amerika, para peneliti bahkan telah menemukan spesies kaki seribu berkilau, yang memancarkan cahaya hijau kebiruan lembut di malam hari.
ABC South East SA: Kate Hill
Bagi mereka yang terkepung dengan kaki seribu, jangan putus asa.
Michael mengatakan, hambatan kimia dan fisik akan menghentikan masalah kaki seribu yang Anda hadapi dengan relatif mudah. Meskipun perusahaannya menggunakan semprotan ramah manusia dan hewan peliharaan, menutup semua celah dan retakan eksternal kecil akan menahan laju gerakan kaki seribu di dalam rumah Anda secara sederhana.
Menyingkirkan sampah daun juga akan menghapus sumber makanan mereka. Ia menyarankan untuk menggunakan sapu ketimbang kaki Anda untuk mengusir kaki seribu, karena jika anda tak sengaja menginjak mereka akan mendatangkan bau menyengat yang cukup lama.
Meski demikian, mereka adalah bagian kehidupan jika Anda berkampung halaman di Australia Selatan.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 16:40 WIB 22/03/2017 oleh Nurina Savitri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika