REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Seorang perempuan pejalan kaki tewas dan belasan lainnya terluka setelah sebuah kendaraan yang dengan sengaja menabrakkan diri ke kerumunan orang di Westminster Bridge, dekat gedung Parlemen Inggris, Rabu (22/3). Serangan tersebut terjadi setelah seorang pria ditembak mati karena mencoba menikam seorang petugas polisi di luar gedung.
"Ada banyak orang di jembatan. Ada beberapa orang dengan luka ringan dan beberapa orang dengan luka parah," ujar Colleen Anderson dari St Hospital Thomas.
London Ambulance Service telah merawat sedikitnya 10 orang yang terluka di Westminster Bridge. Ambulan, helikopter ambulan, dan Hazardous Area Response Team telah dikirim ke lokasi kejadian.
Komandan senior polisi, B.J. Harrington, mengatakan serangan di Parlemen London telah dinyatakan sebagai insiden terorisme dan penyelidikan kontraterorisme sedang berlangsung. Ia mengkonfirmasi ada sejumlah orang yang terluka, termasuk anggota kepolisian.
Menurutnya, polisi tambahan, yang bersenjata dan tidak bersenjata, akan dikerahkan di seluruh London selama jam sibuk di malam hari sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan. Saat ini, orang-orang sudah mulai meninggalkan gedung Parlemen, dua jam setelah insiden terjadi, dilansir AP.