Kamis 23 Mar 2017 15:33 WIB

Pengamat: Perkampungan Nelayan Harusnya Dibangun, Bukan Digusur

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Bilal Ramadhan
Massa yang berasal dar BEM UI dan warga Kampung Nelayan Muara Angke membawa miniatur perahu dan jaring nelayan saat melakukan aksi di depan Gedung Kementerian Maritim, Jakarta, Selasa (13/9).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Massa yang berasal dar BEM UI dan warga Kampung Nelayan Muara Angke membawa miniatur perahu dan jaring nelayan saat melakukan aksi di depan Gedung Kementerian Maritim, Jakarta, Selasa (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum Lingkungan Hidup, Bambang Prabowo Soedarso mengatakan, proyek reklamasi teluk Jakarta tidak mungkin dihentikan. Bambang berpendapat, dalam jangka panjang, di dalam AMDAL yang sedang dikerjakan saat ini harus ada perhitungan yang tepat untuk dampak lingukungan, sosial dan ekonomi di dalam ekosistem proyek reklamasi.

"Mereka (nelayan) itu tidak perlu digusur ke tempat lain, tapi dibuatkan khusus untuk bagaimana di Muara Angke itu mereka tetap sebagai Nelayan," kata Bambang kepada Republika.co.id, Kamis (23/3).

Bambang menjelaskan, seharusnya ada re-desain proyek dari fase dokumen analisis dampak lingkungan. Bambang mencontohkan, Kanada pun juga pernah terjadi penolakan untuk proyek sejenis, akan tetapi Kanada bisa membuat tempat nelayan menjadi lebih baik.

"Jadi nelayannya tetap ada, mulai sedikit demi sedikit menjadi lebih modern." jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, nelayan di Muara Angke tidak perlu berpindah karena proyek reklamasi, akan tetapi ditata kembali sehingga menjadi lebih baik. "Melayakkan hunian, jangan sampai orang kehilangan mata pencaharian," pungkasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement