Jumat 24 Mar 2017 15:52 WIB

Ishomuddin Mengaku Banyak Didukung Rekan PBNU

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ani Nursalikah
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Ishomuddin (kiri).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Ishomuddin (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain menuai kritik, Rais Syuriah PBNU Ishomuddin sebagai saksi yang meringankan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku mendapatkan dukungan dari kawan-kawan PBNU.

"Banyak sekali, lewat telepon dan datang langsung untuk mendukung pernyataan saya," ujar Ishomuddin, Jumat (24/3).

Ishomuddin menuturkan hingga saat ini masih aktif mengajar sebagai dosen Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung. Dia mengatakan, pilihannya sebagai tim Ahok tidak berakibat pada profesinya sebagai pengajar.

Dosen tetap Fakultas Syariah ini mengatakan, Rektor IAIN Raden Intan Lampung Moh Mukri sangat bangga dengan penampilan Ishomuddin sebagai menjadi saksi di pesidangan kasus penodaan agama karena dianggap ikut mencari solusi persoalan bangsa. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum tempat Ishomuddin bekerja, Alamsyah juga mendatangi kediaman Ishomuddin untuk mengungkapkan apresiasi.

Baca: Ini Penjelasan Ahmad Ishomuddin Soal Tafsir Al-Maidah 51

Menurut Ishomuddin, alasannya menjadi saksi yang meringankan Ahok, didasari oleh tiga hal. Pertama, persoalan niat. Dosen Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung ini mengatakan, niat hanya diketahui oleh orang yang menyatakan perkataan.

Kedua, momen kampanye Ahok. dia menganggap, tidak masuk akal jika seorang yang sedang berkampanye merendahkan apa yang disucikan oleh calon pemilihnya.

Terakhir, sisi kepribadian dan kebiasaan Ahok sehari-hari. Ishomuddin mengatakan tidak melihat Ahok memiliki kebiasaan untuk merendahkan orang lain.

"Ahok tidak bermaksud menistakan agama Islam terutama surah Al Maidah ayat 51, dan tidak bermaksud melecehkan ulama," ujar Ishomuddin.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement