Jumat 24 Mar 2017 19:31 WIB

DPR: Tanah Belum Jelas, Pulau D Reklamasi Sudah Dibangun

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Ilham
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo.
Foto: DPR
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi IV DPR, Edhy Prabowo mempertanyakan bagaiman mungkin ada izin bangunan Pulau D Reklamasi Teluk Jakarta, sedangkan tanahnya saja belum jelas. Hal tersebut dia katakan setelah melihat jejeran bangunan mewah di Pulau D, Jumat (24/3).

"Bagaimana mungkin tanah yang sedang sengketa yang belum jelas izinnnya untuk membangun ini, kan perlu izin lagi, izin dari apa? Tanahnya sendiri belum jelas," ujarnya.

Edhy juga mengatakan, walaupun tadi tidak terlihat aktivitas pembangunan, akan tetapi bangunan-bangunan mewah tersebut terlihat memiliki aktivitas sendiri di dalamnya. "Dalam bangunan ada aktivitas, kami ingin ini dihentikan total dulu, saya pikir itu," katanya.

Satu tahun yang lalu, kata dia, komisi IV sudah meminta semua aktivitas dihentikan total. "Yang kita inginkan supaya ini bisa kondusif, supaya ini semua bisa saling menguntungkan," katanya.

Satu tahun setelah itu, lanjutnya, masih tetap terjadi penggusuran untuk mempermulus proyek reklamasi tersebut. "Ini salah satu yang kita takutkan. Di Luar Batang, sebentar lagi akan terjadi di Akuarium dan lain sebagainya," katanya.

Edhy berharap, produk dari reklamasi tersebut ada pembangunan tersinergi sesuai dengan aturan, dan tidak ada yang saling merugikan. "Kita tidak ingin membenci pengusaha, pengusaha berusaha juga mengikuti aturan dan menggandeng masyarakat di sini," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement