Sabtu 25 Mar 2017 23:24 WIB

Karimun Bangun Islamic Center di Kundur

Perhelatan sebuah acara di Islamic Center. Ilustrasi
Foto: AGA KHAN
Perhelatan sebuah acara di Islamic Center. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG BALAI KARIMUN, KEPULAUAN RIAU -- Pemerintah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), membangun pusat berbagai kegiatan Islam atau Islamic Center di Pulau Kundur dengan memanfaatkan lahan seluas sekitar 3,5 hektare (ha) di Tanjungbatu, Kecamatan Kundur.

"Kami sudah sepakat untuk mengalokasikan anggaran sekitar Rp30 miliar selama empat tahun ke depan untuk pembangunan Islamic Center di Kundur, dan tahun ini (2017-red) pembangunannya dimulai dengan anggaran sekitar Rp 4,5 miliar. Jumlahnya memang berkurang dari rencana awal sebesar Rp 15 miliar disebabkan keterbatasan anggaran," kata Bupati Karimun Aunur Rafiq di Tanjung Balai Karimun, Kepri, Sabtu (25/3).

Aunur mengatakan Islamic Center yang dibangun di Pulau Karimun tersebut meliputi berbagai fasilitas ibadah dan pendidikan untuk umat Islam, yakni berupa masjid dan fasilitas pendukung lain yang dibangun secara bertahap dan diharapkan sudah selesai dalam waktu empat tahun.

Lebih lanjut ia mengatakan pembangunan masjid dan fasilitas ibadah tersebut merupakan implementasi satu dari empat azam (slogan) Kabupaten Karimun, yaitu meningkatkan kualitas iman dan takwa, khususnya bagi umat Islam.

Pembangunan masjid dan pusat kebudayaan Islam ini, menurut dia, sangat penting dan paling utama sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang terlebih membangun saat hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Ia juga mengatakan bahwa Bupati Karimun terdahulu yaitu almarhum Muhammad Sani juga membangun Masjid Agung di Pulau Karimun Besar, sedangkan Nurdin Basirun yang kini menjabat Gubernur Kepri juga membangun Masjid Baiturrahman di pulau yang sama.

"Maka tidak ada salahnya jika saya juga membangun masjid di Pulau Kundur sebagai tempat bagi kegiatan ibadah dan pendidikan ajaran Islam," katanya.

Ia meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang agar dalam membuat gambar dan maket Islamic Center melibatkan tokoh masyarakat setempat, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), tokoh pejabat agama sehingga konstruksi bangunan sesuai dengan keinginan bersama-sama.

"Saya minta dalam penyusunan DED-nya (Detail Engineering Design), Dinas PU mempersentasikan lebih dahulu kepada tokoh-tokoh masyarakat. Untuk pembangunan fasilitas lain yang belum bisa dibangun tahun ini, akan memanfaatkan lahan masyarakat, dan kita minta kepada pemilik lahan jangan menaikkan harga tinggi-tinggi," ujarnya.

Aunur juga meminta kepada Kantor Kementerian Agama Karimun agar bersama MUI dan tokoh masyarakat mendirikan Yayasan Masjid Besar sebagai yayasan yang akan mengelola Islamic Center tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Karimun Muhammad Zulfan mengatakan pembangunan Islamic Center tersebut pada lahan seluas sekitar tiga ha yang terdiri atas masjid, plasa jamaah, plasa kurban, gedung pelajar, gedung guru, asrama pelajar, perpustakaan dan ruang terbuka hijau. "Selain itu, juga dibangun pusat pelatihan, pendidikan dan sarana prasara kegiatan sosial dan budaya Islam lainnya dalam rangka pengembangan ajaran Islam," ucap Muhammad Zulfan.

Pembangunan Islamic Center tersebut diresmikan dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Karimun Aunur Rafiq pada Jumat (24/3), didampingi Wakil Bupati Anwar Hasyim dan sejumlah pejabat SKPD maupun legislatif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement