Ahad 26 Mar 2017 22:20 WIB

Pernah BAB Sembarangan, Ikke Nurjanah Bangga Jadi Duta Sanitasi

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Ikke Nurjanah, figur publik yang didapuk sebagai Duta Sanitasi oleh Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL).
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Ikke Nurjanah, figur publik yang didapuk sebagai Duta Sanitasi oleh Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi dangdut Ikke Nurjanah mengungkap fakta mengejutkan yang tak terduga. Ia mengaku sering buang air besar (BAB) sembarangan di sungai belakang rumah semasa kecilnya.

"Saya berasal dari keluarga sederhana yang hidup di lingkungan sederhana di Pademangan Timur, Jakarta Utara. Dulu belum punya fasilitas toilet," kata Ikke saat dijumpai di acara "Walk For Water" di Gedung Arthaloka, Jakarta Pusat, Ahad (26/3).

Ia menjelaskan, pada masa itu rata-rata warga di daerahnya memang terbiasa BAB di sungai begitu saja. Mereka yang sudah punya toilet juga masih belum sadar lingkungan dan membuang limbah sembarangan di saluran air.

Seiring berjalannya waktu, lambat laun Ikke sadar bahwa hal tersebut merusak lingkungan. Perasaan jijik, ngeri, dan takut kian dirasakan perempuan bernama lengkap Hartini Erpi Nurjanah jika harus buang hajat sendirian di malam hari.

Beranjak dewasa, seniman kelahiran Jakarta, 18 Mei 1974 itu sudah meninggalkan kebiasaan tersebut. Ikke justru menjadi sosok yang berusaha menyebarkan informasi bahwa kebiasaan serupa yang dulu ia lakoni merupakan hal yang tidak sehat dan tak baik.

Sejak 2015, ia didapuk sebagai Duta Sanitasi oleh Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Pelantun lagu "Terlena" itu berkeliling seluruh Indonesia untuk melakukan edukasi mengenai sanitasi dan air bersih.

"Kesadaran perlu dibangun dari lingkungan terdekat dan hal-hal kecil, seperti memakai air dengan hemat, dan tidak membuang sampah sembarangan yang bisa mengotori lingkungan," ujar Ikke.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement