REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat musik dan dunia hiburan, Benny Hadi Utomo atau yang akrab disapa Bens Leo, menegaskan tidak ada karier artis baik pemusik dan seniman yang akan lancar karirnya karena menggunakan narkoba. Justru sebaliknya, karier seninya akan hancur seketika itu juga ia menggunakan narkoba.
"Setahu saya mereka yang sudah mencapai puncak kemudian frustasi karena tidak jalan, ujungnya adalah narkoba," kata Bens kepada Republika.co.id, Selasa (28/3).
Ia mengungkapkan, ini terkait alasan Ridho Rhoma bahwa ia menggunakan barang haram tersebut untuk meningkatkan karya bermusik dan menambah kepercayaan diri. Ridho, kata dia, harus Belajar dari nama-nama artis yang sempat terpuruk karena narkoba. Karier bermusik dan seni mereka, kata dia, sempat hancur karena narkoba.
Ada banyak nama seperti Doyok alias Sudarmaji, Polo alias Christian Barata Nugroho, Gogon alias Margono, dan Tessy alias Kabul Basuki, Roger Danuarta, Iyut bin Slamet, Roy Marten, Sheila Marcia, Jennifer Dunn, Ahmad Albar, Sammy Simorangkir, Yoyo ‘Padi’ alias Surendro Prasetyo, Fariz RM, Gary Iskak, Revaldo, hingga Andika ‘Kangen Band’.
Tapi itu, menurut dia, hal itu bisa diantisipasi bila ligkungannya bagus dan mendukung anti narkoba. Anehnya, kata Bens, Ridho ini justru terkena disaat lingkungan yang menegaskan anti terhadap narkoba.
Ini menunjukkan untuk kasus tertentu, memang ada pemasok narkoba yang ingin menyasar artis yang kini sedang puncak karier dan popularitasnya tinggi. Ini semua untuk memuluskan peredaran narkoba.
Di blantika musik dangdut, kata dia, tokoh yang seperti Ridho Rhoma sangat jarang. Ridho adalah sosok anak muda berpenampilan menarik, dengan semangat dangdut yang modern, tentu itu jadi incaran para pengedar narkoba di kalangan artis.
Kasus ini, kata dia, pernah terjadi pada Fariz RM, yang di kala mudanya di saat puncak karirnya, sulit untuk disaingi. Tapi ternyata menjadi sasaran pengedar narkoba. "Ini yang disasar pengedar narkoba. Karena itu seharusnya Ridho bisa terjaga ketika lingkungan orang tua dan sahabatnya bisa menjaga, termasuk manajemennya," kata Bens.
Bagi ia pribadi, kasus Ridho Rhoma menjadi pelajaran yang paling berharga. Bahwa artis harus berhati-hati ketika ia meniti karir dan mencapai puncaknya, rawan sekali jadi sasaran peredaran narkoba.
Dan bila sudah terjerat, ia akan sulit untuk keluar karena akan terpasok terus untuk menggunakan narkoba. Jadi yang harus ditelusuri bagaimana jaringan pertemanan penguna narkoba yang dekat dengan Ridho Rhoma.
"Polisi harus menangkap pemasok narkoba Ridho yang paling awal, itu sudah sangat bagus sekali. Karena ini bisa mengungkap jaringan peredaran narkoba di tengah artis. Jadi mata rantai ini harus ditelusuri dan dibongkar tuntas oleh polisi," ujar Bens Leo.