REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin meminta agar warga Muslim tidak mengelar aksi 313. Aksi ini masih berkaitan dengan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kalau menurut saya, besok itu sudah tidak perlu lagi ada demo-demo," kata Ma'ruf Amin dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (30/3).
Ma'ruf yang diundang secara khusus untuk bertemu Presiden Joko Widodo ke Istana Negara menyampaikan bahwa sejumlah aksi yang telah dilakukan warga Muslim terkait dengan persoalan penistaan agama sebenarnya sudah didengarkan oleh pemerintah, melalui penegak hukum. Sehingga, aksi serupa seharusnya tidak dilakukan kembali.
Jika aksi ini tetap berlangsung esok hari, Ma'ruf berharap peserta demo menjalankan tuntutan ini dengan santun dan tertib. Tidak boleh ada tuntutan yang justru melenceng dari keinginan awal. Apalagi beraksi dengan menuntut pergantian pangku pemerintahan. "Saya kira itu ngawur, tidak tepat. Jangan kemana-mana, jangan melebar," ujarnya.
Ma'ruf berharap agar umat muslim tetap menjaga keutuhan. Dengan aksi yang santun maka kerukunan umat dan bangsa tidak akan terpecah.
Dalam pertemuan ini, Presiden disebut tidak membicarakan secara langsung mengenai aksi 313. Namun, Ma'ruf yakin Presiden Jokowi telah melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan berbagai kelompok, termasuk kelompok yang akan melaksanakan aksi.