Jumat 31 Mar 2017 06:30 WIB

ISIS Jadikan Warga Raqqa Sebagai Tameng Perang

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Penduduk berlarian mencari perlindungan di Provinsi Raqqa, timur Suriah
Foto: Reuters
Penduduk berlarian mencari perlindungan di Provinsi Raqqa, timur Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Milisi ISIS dilaporkan telah memanfaatkan seluruh warga sipil yang berada di Raqqa, Suriah, sebagai tameng perang. Masyarakat di Raqqa dipaksa menggunakan padanan busana persis anggota ISIS guna mengelabui pasukan koalisi ketika pertempuran meletus.

Dilaporkan laman Al Araby, Jumat (31/3), semua laki-laki di kota Raqqa harus memakai pakaian militan, yakni celana baggy dan kemeja panjang. Dengan demikian, militer koalisi akan sulit membedakan antara milisi sungguhan dan warga sipil. Hal ini tentu mengancam nyawa warga sipil di sana.

Menurut seorang aktivis kemanusiaan, terdapat sekitar 300 ribu orang yang telantar nasibnya di kota Raqqa. “Orang-orang benar-benar tidak tahu harus pergi ke mana,” ujarnya.

Aktivis tersebut juga mengatakan telah cukup banyak warga sipil yang menjadi sasaran serangan udara militer koalisi karena pakaiannya yang mirip milisi ISIS. Selain itu, tak jarang pula mereka menjadi korban ranjau darat yang dipasang oleh ISIS di sekeliling Raqqa. Penderitaan tersebut harus dialami warga sipil Raqqa tanpa tahu harus melarikan diri ke mana.

Menurut laporan sebuah lembaga hak asasi manusia, kota Raqqa telah diduduki oleh sekitar 4.000 milisi ISIS. Mereka menjadi Raqqa sebagai benteng untuk pertempuran melawan militer koalisi. Peperangan sengit diperkirakan akan terjadi di sana.

Baca: AS Disebut Bertanggung Jawab Atas Tewasnya Warga Mosul

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement