REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Masyarakat menduga habitat ular yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah terusik oleh pembangunan, sehingga ular hidup liar dan kemudian memangsa manusia. "Kejadian di Desa Salubiro Kecamatan Korossa, Kabupaten Mamuju Tengah, yakni ular memangsa manusia, diduga karena habitatnya terusik," kata tokoh pemuda di Kecamatan Korossa, Muhammad Edi, di Mamuju, Jumat (31/3).
Ia mengatakan, proyek pembangunan berupa percetakan sawah dan pembukaan areal perkebunan di Kecamatan Korossa, membuat habitat ular di hutan terusik, sehingga ular keluar dan hidup liar di alam bebas. "Ular keluar karena habitatnya berubah menjadi sawah baru dan areal perkebunan, sehingga ular menjadi liar dan memangsa manusia," katanya.
Menurut dia, masyarakat di Kecamatan Korossa yang daerahnya banyak memiliki hutan rawa, sudah sering kali melihat ular piton dan membunuhnya, karena jumlahnya begitu banyak di daerahnya. Masyarakat sudah sering kali membunuh ular besar, tapi nasib nahas bagi Akbar yang menjadi korban di Desa Salubiro yang tidak bisa membunuhnya justru menjadi korban. Ia mengatakan, Akbar yang memanen sawit tidak bisa melawan ular yang panjangnya empat meter karena seorang diri.