Selasa 04 Apr 2017 20:09 WIB

Tak Ada Tanaman Berakar Kuat di Tebing Longsor Ponorogo

Lansekap longsor yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (4/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Lansekap longsor yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Ahli geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo menyampaikan faktor tanaman ikut mempengaruhi tanah longsor yang terjadi di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

"Tanaman yang ditanam sangat berpengaruh dan di lokasi ini saya melihat kurang ada tanaman yang akarnya mencengkeram," ujarnya ketika ditemui di sekitar lokasi bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatam Pulung, Ponorogo, Selasa (4/4).
 
Ia mengatakan tanaman di sekitar lokasi merupakan tanaman budi daya yang memang diakuinya kurang memiliki akar kuat sehingga tidak bisa masuk ke dalam tanah. "Bisa dilihat di tebing yang longsor, nyaris tak ada akar kuat. Meski ada tanaman jahe dan ketela, tapi di sekitarnya harus ada tanaman dengan akar kuat," ucapnya.
 
Yang menjadi permasalahan, kata dia, di sekitar lokasi terdapat permukiman warga, bahkan menimbulkan korban jiwa sehingga disebut sebagai bencana alam. "Kalau tidak ada rumah mungkin tidak menjadi sebuah bencana alam. Ke depan harus dipikirkan oleh pemerintah untuk tempat serupa lainnya," katanya.
 
Selain itu, tebing yang kemiringannya mencapai 30 derajat juga sangat berpengaruh dan rawan untuk longsor. Hal senada disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo yang mengatakan kebanyakan masyarakat di daerah atas menanam tanaman tidak memiliki akar tunjang atau akar kuat.
 
Karena itulah ketika hujan deras, tanah di atas tidak kuat menahan air, yang kemudian menyebabkan longsor. "Kondisi seperti itulah yang terjadi di Banaran, tanahnya subur sehingga masyarakat menanam tanaman yang tidak punya akar tunjang atau cepat panen seperti jahe," katanya.
 
Ke depan, Pemprov Jatim meminta bantuan Perhutani terkait apa tanaman yang sebanding dengan keuntungan menanam jahe tapi punya akar yang kuat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement