Selasa 04 Apr 2017 21:31 WIB

Ini Alasan Tim Ahok Tampilkan Ceramah Habib Rizieq di Persidangan

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Bayu Hermawan
Penasihat Hukum Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama, Humphrey Djemat berbincang sebelum sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama oleh PN Jakarta Utara di Auditorium Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (4/4).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Penasihat Hukum Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama, Humphrey Djemat berbincang sebelum sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama oleh PN Jakarta Utara di Auditorium Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasehat Hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Humprey Djemat mengaku pemutaran video ceramah Habib Rizieq merupakan permintaan dari tim PH. Humprey menjelaskan, hal tersebut untuk membuktikan adanya peran Habib Rizieq terhadap Ahok.

"Kan di situ kelihatan kebencian dari Rizieq kepada Pak Ahok. Ada kata-kata biar kesamber geledek, atau ada yang bunuh," ujarnya saat ditemui di auditorium Kementerian Pertanian, Selasa (4/4).

Hunprey mengatakan, padahal Habib Rizieq merupakan ahli agama yang memberikan keterangan dalam persidangan. "Ahli agama harus bersikap imparsial, bersikap sebagai ahli agama yang tidak punya rasa kebencian," katanya.

Menurut Humprey, ucapan Rizieq dalam video ceramah tersebut sangat terlihat kebenciannya terhadap Ahok. Hal itulah yang coba ditunjukan oleh pihaknya. Lebih lanjut, Humprey menjelaskan, Habib Rizieq merupakan Imam Besar FPI. Jadi, kata dia, tidak boleh dipandang sebagai pribadi yang kemudian muncul sebagai ahli agama.

"Ini ada kaitannya, sebagai imam besar FPI, tentu dia punya pengaruh dalam organisasinya dan pengikutnya," jelasnya.

Humprey mengatakan, melihat dari pelapor kasus dugaan penistaan agama tersebut sebagian dari FPI atau orang yang terafiliasi dengan FPI, atau kuasa hukumnya FPI. Semuanya itu, kata Humorey, merupakan jaringan organisasi. "Walaupun dia ada di Palu, Padang, tapi mereka punya kaitan satu sama lain," jelasnya.

Humprey menilai, hal tersebut memiliki agenda politik untuk menjatuhkan kliennya. "Ini politik semuanya, karena kepentingan Pilkada DKI. Bagi kita rangkaiannya jelas, saksi pelapornya punya jaringan yang sama, pengaruh dari FPI, tujuannya yaitu jangan memilih Ahok," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement