REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kota Bekasi mendapatkan hibah 20 ribu lampu penerangan jalan umum (PJU) dari Provinsi DKI Jakarta. Namun hingga saat ini lampu tersebut belum seluruhnya disimpan di Bekasi dan belum dikelola sepenuhnya.
Namun, hingga kini baru sekitar 3.000 lampu bohlam yang sampai Bekasi. Hal ini terkendala oleh belum siapnya lahan tempat penyimpanan bohlam-bohlam tersebut di wilayah Bekasi.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Maryadi, menyetujui belum seluruh lampu hibah dari DKI Jakarta sudah dipindahkan ke Kota Bekasi. “Pengambilannya dilakukan secara bertahap, belum semuanya dipindahkan. Namun begitu, lampu-lampu tersebut sudah resmi milik Kota Bekasi, hibah dari DKI Jakarta pada Januari lalu,” ujar Maryadi saat dihubungi pada Selasa (4/4) malam.
Ia menyayangkan kondisi jalan di Kota Bekasi yang masih kekurangan penerangan. “Kalau saya boleh bilang, kondisi penerangan di beberapa jalan masih banyak yang kurang. Masih banyak permintaan juga untuk penambahan penerangan, seperti misalnya di taman-taman, masih banyak yang gelap pada malam hari,” kata Maryadi.
Maryadi mengatakan kurangnya penerangan ini dapat memicu aksi kejahatan. “Kalau gelap dan kurangnya penerangan, bisa menyebabkan berkurangnya keamanan di Kota Bekasi,” ucap dia.
Maryadi menyetujui hibah lampu ini akan sangat meringankan anggaran APBD Kota Bekasi. “APBD 2017 kan mencapai sekitar Rp 5 triliun. Tapi penganggaran untuk penerangan jalan belum terlalu banyak. Padahal biaya untuk penerangan jalan ini kan cukup besar,” ujarnya.
Menurutnya satu titik lampu PJU bisa mencapai Rp 60 ribu. “Hitung saja satu titik sekitar Rp 60 ribu. Kalau ada 20 ribu titik kan sudah berapa,” ujar Maryadi.
Maryadi mengatakan saat ini Kota Bekasi sudah bukan hanya menjadi penyangga provinsi DKI Jakarta, tapi sudah menjadi mitra. “Maka dari itu penting adanya penerangan yang cukup. Dua puluh ribu lampu tersebut belum dikelola sepenuhnya, dan targetnya belum pasti kapan. Tapi sedang proses untuk kami memberdayakan 20 ribu lampu tersebut,” ujar Maryadi menambahkan.