REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Seorang militan ISIS meledakkan diri di Kota Tirkit, Irak, pada Rabu (5/4). Dilansir dari Arab News, serangan bom bunuh diri itu menewaskan sedikitnya 31 warga sipil.
Polisi dan tentara Irak mengatakan, serangan juga melukai sedikitnya 42 orang. Seorang letnan kolonel polisi mengatakan, tiga militan ISIS telah menembak mati tiga polisi di Tikrit dan menembaki warga sipil, sebelum kemudian meledakkan diri di dalam sebuah rumah.
ISIS mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka mengklaim serangan itu. ISIS menyatakan, serangan dilakukan oleh tujuh militan yang terlibat bentrok dengan pasukan keamanan sampai mereka kehabisan amunisi dan kemudian meledakkan bahan peledak di rompi yang mereka pakai.
ISIS menguasai Tikrit selama Irak melakukan serangan ofensif dengan menyerbu daerah di utara dan barat Baghdad pada musim panas 2014. Namun pasukan Irak berhasil merebut kembali Tikrit pada tahun berikutnya.
Pasukan Irak sekarang berjuang untuk merebut kembali Mosul barat. Mosul menjadi kota terakhir di negara itu yang dikuasai oleh ISIS.
Akan tetapi, kelompok radikal itu masih menguasai sejumlah wilayah lain di Irak barat dan Suriah timur. Mereka dianggap masih mampu melaksanakan pengeboman mematikan bahkan jika semua wilayah yang ada di bawah kendali mereka telah direbut kembali oleh Irak dan Suriah.