Kamis 06 Apr 2017 15:05 WIB

Empat Perlintasan Kereta Api di Jakarta Ditutup

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Bilal Ramadhan
Pengendara sepeda motor berputar arah saat akan melintas di jalur perlintasan kereta api listrik (KRL) yang sudah ditutup di pintu perlintasan stasiun Tebet Jalan Abdullah Syafii, Jakarta Selatan, Kamis (7/4).
Foto: Antara/Reno Esnir
Pengendara sepeda motor berputar arah saat akan melintas di jalur perlintasan kereta api listrik (KRL) yang sudah ditutup di pintu perlintasan stasiun Tebet Jalan Abdullah Syafii, Jakarta Selatan, Kamis (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan tujuan dari uji coba penutupan empat perlintasan kereta api di DKI Jakarta adalah untuk keselamatan para pengendara dan pengguna jalan. Sebab banyak korban meninggal tertabrak kereta api.

Uji coba penutupan perlintasan kereta api ini juga mencegah kemacetan lalu lintas. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sumarsono selanjutnya mengatakan, akan memberikan dukungan sekaligus memberikan solusi terbaik.

"Misalnya mau underpass atau apa nanti akan kita selesaikan," ujar Sumarsono di Balai Kota, Kamis (6/4).

Selain itu, Sumarsono mengatakan ujicoba penutupan perlintasan kereta api ini akan dilaksanakan bertahap. "Detailnya saya enggak tahu persis, tapi yang jelas di tempat-tempat yang selama ini belum ada underpass, tutup dulu," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Priyanto menjelaskan terkait alternatif lalu lintas uji coba penutupan perlintasan kereta api.

Untuk perlintasan kereta api Jalan TB. Simatupang, Priyanto menuturkan, bagi pengguna jalan yang datang dari arah Jalan Margonda Raya yang akan menuju Pasar Rebo. Para pengendara kendaraan dapat berputar arah di depan Robinson Pasar Minggu turun melalui underpass atau berputar arah di depan Departemen Pertanian kemudian naik flyover.

"Bagi pengguna jalan yang datang dari arah Jalan I Gusti Ngurah Rai atau Cakung yang akan menuju Jalan Raya Penggilingan dan Jalan Sumarno memutar arah di depan Stasiun Buaran naik melalui flyover. Ini untuk perlintasan kereta api Pondok Kopi," kata Priyanto.

Rekayasa lalu lintas untuk Jalan Pejompongan satu adalah pengguna jalan yang datang dari arah Jalan Tentara Pelajar/Palmerah yang akan berputar balik dan mengarah ke selatan yaitu ke Jalan Tentara Pelajar/Permata Hijau dipersilakan berputar arah di Jalan Penjernihan sebelum SPBU.

Terakhir untuk alternatif lalu lintas untuk Jalan Pasar Minggu, bagi pengguna jalan datang dari arah Jalan Kalibata yang akan menuju Pasar Rebo turun melalui underpass Jalan Tanjung Barat Raya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement