Kamis 06 Apr 2017 20:21 WIB

Anggota DPD Berharap tak Ada Lagi Keributan yang Memalukan

Rep: Muhyiddin/ Red: Bayu Hermawan
Dailami Firdaus
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Dailami Firdaus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil DKI Jakarta, Dailami Firdaus berharap di waktu mendatang tidak ada lagi kericuhan seperti yang terjadi saat rapat paripurna DPD RI beberapa waktu lalu. Ia mengakui kejadian itu memalukan DPD RI.

"Harapannya ke depan tidak usah ribut-ribut lagi lah, memalukan. Saya sedih sekali," ujarnya saat ditemui Republika.co.id di Universitas Islam As-Syafi'iyah, Bekasi, Rabu (5/4).

Dailami mengatakan, anggota DPD dipilih seharusnya tidak ribut hanya karena kursi kekuasaan pimpinan. Namun, kata dia, yang terpenting bagaimana bisa berjuang untuk melakukan sesuatu yang terbaik untuk daerah yang diwakilinya.

"Bukan malah memikirkan kursi kita. Apalagi merebut kursi pimpinan yang hanya 2,5 tahun. Ini menurut saya sangat disayangkan. Sebenarnya tinggal tunggu ajalah, sabar sedikit," ucapnya.

Dailami menambahkan, harusnya semua peserta rapat taat hukum. Ia juga menyesalkan Mahkamag Agung yang tak mematuhi aturannya sendiri.

"Saya menyayangkan MA yang mengangkangi keputusannya sendiri. MA kan sudah memerintahkan agar pimpinan mencabut tatib 2017 kembali ke tatib 2014. Tapi sayangnya MA justru melantik pimpinan lain seperti yang kita saksikan. Ini menurut saya satu hal yang sangat disayangkan," jelasnya.

Sebelumnya, kekisruhan di internal DPD terjadi pada rapat paripurna DPD, Senin (3/4) lalu. Rapat yang berlangsung sekitar 12 jam itu diwarnai sejumlah kericuhan yang bahkan sudah dimulai sebelum rapat paripurna dibuka.

Dalam kejadian tersebut sempat ada peristiwa saling dorong saat salah seorang anggota DPD mengambil alih podium. Hal itu bahkan berujung pada dilaporkannya dua anggota DPD ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pengeroyokan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement