REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diriwayatkan oleh as-Sayuthi dalam kitab ad-Durrul Mantsuur ketika menafsirkan firman Allah SWT. Dan, apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut. (QS Albaqarah [2]: 102).
Terdapat riwayat yang sangat banyak mengenai maksud ayat di atas. Mulai dari Ibnu Umar, Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Ka’ah, dan Rabi’. Begitu juga dengan Ibnu Jarir ath-Thabari dalam tafsirnya, Ibnu Mardaweh, dan al-Hakim. Ibnu al-Mundzir dan Ibnu Abi ad-Dunya serta al-Baihaqi dan al-Khatib dalam tafsir-tafsir, kitab-kitab, dan khulashah-nya.
Ketika masyarakat dari anak-anak Adam AS terjerumus dalam perbuatan-perbuatan maksiat dan kafir kepada Allah SWT, para malaikat di atas langit berkata, ‘Ya, Rabb, alam raya ini Engkau ciptakan sebagai tempat untuk beribadah dan taat kepada-Mu. Mereka telah berbuat maksiat, kafir, membunuh orang yang diharamkan, memakan harta haram, mencuri, berzina, dan meminum khamar (minuman keras).’ Mereka (para malaikat) selalu mengajukan tuntutan atas apa yang diperbuat manusia tanpa bisa memakluminya. Lalu, dikatakan kepada mereka, ‘Manusia-manusia itu dalam keadaan tidak sadar.’ Namun, mereka tetap saja tidak mau memakluminya.
Di dalam sebagian riwayat, dikatakan bahwa Allah SWT berfirman kepada mereka, Jika kalian menempati posisi mereka, niscaya kalian juga akan melakukan seperti apa yang mereka lakukan. Mereka berkata, Mahasuci Engkau, kami tidak akan pernah melakukan hal itu. Dalam riwayat lain, dikatakan kepada mereka, Tidak akan pernah. Lalu, dikatakan kepada mereka, Pilihlah dua orang malaikat di antara kalian. Aku akan memerintahkannya untuk melakukanapa-apa yang Kuperintahkan dan melarangnya untuk berbuat maksiat kepada-Ku.
Lalu, mereka memilih Harut dan Marut. Keduanya segera turun ke bumi setelah dilengkapi dengan perangkat syahwat, sebagaimana yang terdapat pada manusia. Keduanya diperintahkan untuk senantiasa menyembah Allah SWT dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dilarang membunuh manusia yang diharamkan, memakan harta haram, mencuri, berzina, dan meminum khamar. Keduanya tinggal di bumi selama beberapa tahun dan tinggal di antara manusia dengan benar.
Pada suatu zaman, terdapat seorang wanita yang kecantikannya di kalangan manusia laksana planet venus di antara gugusan galaksi di angkasa. Kedua malaikat itu sama-sama ingin memiliki wanita tersebut. Namun, wanita itu menolak, kecuali jika keduanya mengikuti agamanya. Lalu, keduanya menanyakan agama yang dianut oleh wanita tersebut. Wanita cantik itu segera mengeluarkan dan memperlihatkan sebuah berhala. Kami tidak punya keinginan untuk menyembah ini, kata kedua malaikat itu menolak. Setelah itu, keduanya berlalu dan menyembah kepada Allah SWT.