Senin 10 Apr 2017 16:09 WIB

PLN Setop Tender Baru untuk Proyek Listrik di Pulau Jawa

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nur Aini
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jaringan listrik 150 KV bawah tanah di Menteng, Jakarta, Rabu (21/12).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jaringan listrik 150 KV bawah tanah di Menteng, Jakarta, Rabu (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perencanaan PT PLN Persero Nicke Widyawati mengungkapkan pihaknya tidak membuat tender baru  perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) di Pulau Jawa. Namun untuk kesepakatan yang telah berjalan, perseroan tetap melanjutkan.

"Di tempat pak Iwan (Supangkat/Direktur Pengadaan) ya jalan terus. Ada 8.000 (megawatt) kan yang masih," kata Nicke saat ditemui di kantor Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/4).

Ia mengakui banyaknya proyek pembangkit di Jawa membuat area tersebut kelebihan pasokan listrik. Ia berharap industri bisa memanfaatkan hal tersebut. "Saya ingin orang melihat dari segi positif. Kita dorong saja agar demandnya tumbuh, industri, dan sebagainya tumbuh," ujar Nieke. Sebelumnya Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan jika semua proyek listrik rampung area Jawa memiliki kelebihan pasokan 5 gigawattt.

Nieke turut membicarakan proyek High Voltage Direct Current (HVDC) alias kabel bawah laut tegangan tinggi (500 kilovolt)  arus searah untuk listrik Sumatera-Jawa. Dalam revisi RUPTL 2017-2026, salah satu yang diubah adalah proyek HVDC menyuplai listrik dari Jawa ke Sumatera. "Sudah di dalam RUPTL ditetapkan begitu. Karena itu kan kita berlebih posisinya. ketika itu dibangun, posisinya dibalik. Kita kirim listrik ke Sumatera," tutur Nieke.

Sesuai RUPTL, PLN menargetkan membangun dengan kapasitas 77 GW pada 2025. Kemudian PLN menargetkan pemasangan transmisi  sebesar 67.422 kilometer sirkuit, dan gardu induk 164.170 megavolt ampere (MVA).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement