REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Percayakah Anda bahwa Kolombia merupakan salah satu negeri paling bahagia di dunia? Mungkin banyak orang tak percaya mengingat kerap muncul kabar tentang aksi-aksi kekerasan, penculikan, dan tumbuh suburnya bisnis narkoba di negara ini. Tapi nyatanya, Gallup International dalam jajak pendapat tahunannya menempatkan negara di Amerika Selatan ini sebagai salah satu yang terbahagia di jagat.
''Rakyat Kolombia tampaknya hidup untuk berpesta dan menikmati perayaan. Di negeri ini sepertinya jumlah perayaan jauh lebih banyak dibandingkan jumlah hari dalam setahun,'' tulis Chris Wallace dalam artikelnya di laman BBC, belum lama ini.
Menurut Wallace, kebahagiaan rakyat Colombia membuncah sejak ditandatanganinya kesepakatan damai antara pemerintah dan kelompok gerilyawan terbesar di Kolombia, FARC pada 2016. ''Dari sinilah indeks kebahagiaan Kolombia bermula, setelah bertahun-tahun didera kekejaman dan kesulitan ekonomi,'' katanya.
Cobalah bertanya kepada 100 warga Kolombia tentang arti kebahagiaan. Maka, akan muncul 100 jawaban bervariasi namun intinya sama. Salah satu jawaban yang sangat mungkin muncul, ''Uang memang penting dan menyenangkan, tapi bukanlah sesuatu yang paling penting.''
Jawaban lainnya,'' Kami cinta musik dan masyarakat bangsa ini.''
Selain itu, menurut Wallace, ada hal lain yang membuat rakyat Kolombia hidup bahagia. Yakni, tidak ada rasa curiga antarwarga yang disebabkan oleh masalah agama.
Data menunjukkan, 90 persen penduduk Kolombia merupakan penganut Katholik. Selain penduduk asli, ada pula imigran dengan kelompok imigran dari Timur Tengah (Arab) sebagai yang terbesar. Jumlah mereka berkisar 40 ribu - 50 ribu orang.