REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarah mencatat, kaum imigran dari Timur Tengah yang umumnya beragama Islam itu tiba di Kolombia secara bergelombang mulai 1880 hingga 1930. Saat ini, komunitas Arab di Kolombia telah tersebar hampir di seluruh penjuru negeri. Sejumlah masjid pun telah berdiri, dan masjid terbesar berada di Kota Maicao.
Hidup sebagai minoritas di tengah masyarakat Katholik, tak membuat umat Islam di Kolombia tertindas. Mereka hidup aman dan nyaman karena hampir tak ada ketegangan berbasis agama di negeri ini.
''Terorisme internasional tampaknya belum menyentuh negara ini. Statistik kriminalitas yang ada juga tak menyebut-nyebut adanya aksi-aksi kekerasan atau kebencian yang menyasar umat Islam,'' kata Wallace.
Sebuah makalah terbitan Universitas Internasional Florida yang ditulis peneliti Diego Castellanos menyebut, umat Islam yang pertama kali tiba di Kolombia adalah orang-orang Arab yang melarikan diri dari tekanan politik Kesultanan Turki Utsmani pada akhir abad 19.
Sejak itu, komunitas Muslim tumbuh dan berkembang di Kolombia. Jumlah imigran Muslim makin bertambah ketika datang orang-orang Lebanon yang ingin mencari hidup damai di Kolombia pada 1960-1970.
Keberadaan umat Islam menumbuhkan kebutuhan akan tempat ibadah, yakni masjid. Salah satunya adalah yang dibangun sekitar 16 tahun silam di Maicao. Masjid ini menjadi yang terbesar di Kolombia, dan terbesar kedua di Amerika Selatan.