REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan masih melakukan pendalaman terkait dugaan cairan yang digunakan menyerang Novel Baswedan. Namun patut diduga, kata Boy, bahwa cairan tersebut merupakan cairan kimia.
Boy mengaku saat ini penyidik masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti terkait bahan-bahan yang digunakan. Menurutnya, informasi awal memang bahan yang digunakan adalah bahan kimia.
"Berkaitan dengan bahan-bahan kimia yang digunakan, sedang kita lakukan (pendalaman) dilaksanakan Polda Metro Jaya,"ujarnya di Jakarta, Selasa (11/4).
Boy masih belum bisa menyebutkan jika cairan yang digunakan menyerang Novel adalah air keras. Namun melihat dampaknya secara fisik kata dia, memang mirip dengan akibat siraman air keras.
"Yang jelas dampaknya bisa dilihat secara fisik mengarah ke sana (air keras), sekarang masih di Lab untuk dipastikan," katanya.
Sebelumnya, Novel Baswedan diserang orang tidak dikenal dalam perjalanan menuju rumahnya usai shalat subuh di masjid di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/2). Novel diduga disiram dengan air keras hingga melukai badannya.
Baca juga: KPK Laporkan Kasus Novel Baswedan Disiram Air Keras ke Polisi