REPUBLIKA.CO.ID, PADANG SIDIMPUAN -- Seorang siswi yang nekat menenggak racun karena diintimidasi gurunya, mengembuskan napas terakhir. Dia meninggal setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit selama sembilan hari.
Siswi SMK Negeri 3 Padang Sidimpuan, Sumatra Utara, yang berinisial AN itu meninggal Senin (10/4) sekitar pukul 11.00 WIB. Selama mendapatkan perawatan di RSUD Padang Sidimpuan, kondisinya tidak stabil dan terus memburuk.
Jenazah siswi tingkat akhir itu dimakamkan di taman pemakaman umum (TPU) yang berada di dekat rumah duka di Desa Batang Bahal, Sidempuan Batu Dua hari ini, Selasa (11/4). Suasana duka serta suara isak tangis pun menyelimuti rumah duka sebelum jenazah dikuburkan. Sang ayah, Yanwar Nasution, tampak terus menangisi kepergian anaknya.
Selain Amalia, dua siswi lain yang diintimidasi oknum guru berinisial E, yakni IA dan RA. Salah seorang siswi teman AN yang diduga juga diintimidasi, IA berharap, yang terjadi pada dia dan dua rekannya dapat diproses secara hukum. "Kami minta ini diproses, jangan lagi ada yang kena," kata IA, Selasa (11/4).
Peristiwa ini berawal dari protes ketiga siswi tersebut terhadap guru berinisial E yang diduga membocorkan kunci jawaban saat ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMK sederajat lalu. Guru tersebut diduga memberikan kunci jawaban ke anaknya yang juga merupakan siswa SMK.
Ketiganya lalu mengaku mendapat ancaman dan intimidasi dari guru tersebut dan pihak sekolah. Tidak tahan terus diancam, Amelia pun nekat meminum racun rumput. "Kami diancam denda Rp 750 juta, banyak guru di situ, dia ancam dan mau injak-injak kami," ujar IA.
Hingga saat ini, dugaan bocornya kunci jawaban dan ancaman yang dilakukan si guru hingga muridnya nekat meminum racun tersebut belum dilaporkan ke polisi.