Rabu 05 Apr 2017 14:21 WIB

Siswi Penuduh Guru Bocorkan Soal UNBK Nekat Menenggak Racun

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Bunuh Diri (Ilustrasi).
Foto: Foto : MgRol_92
Bunuh Diri (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG SIDIMPUAN -- Seorang siswi kelas XII SMK Negeri 3 Padang Sidimpuan, Sumatra Utara, nekat menenggak racun karena diintimidasi gurunya. Intimidasi ini diduga dilakukan setelah dia bersama teman-temannya melakukan protes atas bocornya kunci jawaban soal ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Akibat aksi nekatnya, siswi berinisial AN tersebut harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Sidimpuan. Dia bersama dua temannya, IA dan RA, mendapat tekanan dari gurunya berinisial E yang mengancam akan memenjarakan mereka. "Katanya diancam penjara dan denda Rp 750 juta," kata salah seorang siswi yang diintimidasi, IA, Rabu (5/4).

IA menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat mereka melakukan protes di media sosial kepada pihak sekolah dan guru yang diduga membocorkan kunci jawaban soal UNBK. Guru berinisial E tersebut diduga telah memberikan kunci jawaban kepada anaknya yang juga merupakan siswa berinisial Y.

Mereka pun saling beradu komentar di media sosial. Aksi ini kemudian berujung pada ancaman yang diberikan si guru kepada tiga siswa itu. "Anak ibu itu dikasih kunci jawaban, sementara yang lain nggak dikasih. Ada juga guru yang keberatan, memanasin ibu E biar kami dipenjara, biar sekalian mampus," ujar IA.

Tak tahan dengan intimidasi dari si guru, AN kemudian nekat meminum racun di belakang sebuah masjid di dekat rumahnya. Warga yang menemukannya langsung membawa dia ke rumah sakit terdekat untuk diberikan pertolongan.

Ditanya lebih lanjut terkait kebocoran kunci jawaban di sekolahnya, IA tak menampik jika dia juga mendapatkannya. Kunci jawaban tersebut, menurut dia, didapat oleh hampir seluruh siswa yang mengikuti UNBK. "Memang betul diberikan kunci jawaban, memang benar dikasih tapi nggak sama aku saja, sama teman-teman yang lainya juga," kata IA.

Sementara itu, pihak sekolah mengklaim tidak mengetahui adanya kunci jawaban ujian yang bocor. Kepala SMK Negeri 3 Padang Sidimpuan Darwisah Lubis pun mengaku tidak tahu perihal adanya ancaman hingga siswi yang nekat menenggak racun akibat hal itu. "Kalau itu, saya nggak tahu. Yang saya tahu anak saya, siswi saya sakit. Gara-garanya, nggak diberitahu. Saya jenguk dia diopname, saya motivasi, sebagai kepala sekolah saya kasih bantuan," kata Darwisah.

Hingga saat ini, AN masih mendapat perawatan medis di RSUD Padang Sidimpuan. Rencananya, keluarga ketiga siswi tersebut akan meminta bantuan dari lembaga perlindungan anak untuk dilakukan pendampingan hukum. Polisi pun belum menangani perihal bocornya kunci jawaban dan ancaman yang dilakukan si guru hingga muridnya nekat meminum racun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement