Rabu 12 Apr 2017 10:53 WIB

Novel Baswedan Dipindahkan ke Singapura

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyapa wartawan saat akan dirujuk ke rumah sakit khusus mata di Jakarta, Selasa (11/4).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyapa wartawan saat akan dirujuk ke rumah sakit khusus mata di Jakarta, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jakarta Eye Center (JEC), penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dipindahkan ke Singapura, Rabu (12/4).

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, sebelum melakukan pemindahan perawatan, pihaknya sudah mengkonsultasikan dengan para dokter. Pemindahan Novel ke Singapura sendiri, menurut Agus agar Novel mendapatkan terapi yang lebih baik.

"Mohon doanya, mudah-mudahan kondisi beliau bisa seperti semula," katanya, Rabu (12/4).

Mengenai waktu berapa lama Novel akan dirawat di Singapura, Agus menyatakan sampai kondisi Novel baik.  Novel Baswedan bertolak dari Rumah Sakit JEC pada pukul 9.30 WIB. Dengan menggunakan ambulans, Novel segera bertolak menuju Bandara Soekarno-Hatta. Novel sendiri tidak menyampaikan sepatah katapun.

Dijadwalkan pesawat yang membawa Novel akan berangkat pukul 11.30 WIB. Agus menambahkan salah satu pimpinan KPK akan menemani Novel, namun dirinya belum bisa mengatakan di rumah sakit mana Novel akan menjalani perawatan.

"Nanti biar KPK yang menyampaikan nama rumah sakitnya," ucapnya.

Sebelumnya, Novel Baswedan yang merupakan penyidik aktif KPK disiram air keras oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya pada Selasa (11/4) lalu. Kemudian, Novel sempat mengalami perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Selasa (11/4) pagi. Novel kemudian dipindahkan ke RS JEC.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement