Rabu 12 Apr 2017 16:44 WIB

Bank Mandiri Siapkan Dana Hingga Rp 5 Triliun Biayai LRT

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Kendaraan melintas di samping pembangunan  proyek Light Rail Transit (LRT) di Cibubur, Jaktim, Selasa (14/2).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Kendaraan melintas di samping pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di Cibubur, Jaktim, Selasa (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Bank Mandiri menyiapkan dana untuk kelanjutan proyek LRT sebesar Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun. Dana ini nantinya akan digabungkan dengan sindikasi dua bank BUMN lainnya dan pihak Sarana Multi Infrastruktur.

"Kami siap sekitar Rp 4 triliun-5 triliun," ujar Tiko di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu (12/4).

Tiko mengatakan pemerintah saat ini masih membahas terkait penjaminan dana agar ada tambahan dana jika memang PSO tidak mencukupi untuk melunasi pinjaman. Ia menjelaskan, saat ini pemerintah sedang mengatur skema pembiayaanya.

"Kita lagi diskusi mengenai bagaimana kita memanfaatkan dana pemerintah yang tidak terlalu terpakailah supaya pendanaan dari perbankannya kita juga sumber pendanaan juga," ujar Tiko.

Ia mengatakan sampai saat ini belum ada angka riil berapa total biaya yang akan dibebankan kepada Himbara selaku bank yang bersindikasi dalam proyek LRT ini. Nantinya, Tiko mengatakan jika memang sudah keluar angka pasti dari pemerintah maka total biaya tersebut akan dibagi rata ke empat bank tersebut.

"Belum, angkanya belum riil. Katakanlah total Rp 18 triliun, kita bagi berempat, mungkin per bank sekitar Rp 5 triliun sampai Rp 6 triliun," ujar Tiko.

Proyek LRT Jabodabek yang ditargetkan selesai 2018 ini menelan biaya infrastruktur sekitar Rp 23 triliun. Biaya tersebut dibagi antara lain menggunakan dana PMN sekitar Rp 9 triliun dan sisanya menggunakan dana pinjaman dari bank.

Saat ini, pemerintah sudah mengucurkan dana sekitar Rp 3,4 triliun yang diberikan kepada KAI sebesar Rp 2 triliun dan kepada Adhi Karya sebesar Rp 1,4 triliun. Tahun ini pemerintah akan mengucurkan dana lagi sekitar Rp 5,6 triliun yang akan diberikan kepada KAI sebagai penambahan ekuitas sehingga KAI bisa mencari pinjaman dana untuk menyelesaikan proyek LRT.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement