REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Angkatan Laut Jepang berencana mengikuti latihan bersama dengan Gugus Tempur Kapal Induk Carl Vinson dari AL Amerika Serikat yang menuju semenanjung Korea demi memamerkan kekuatan militer yang bertujuan menghalangi rezim Korea Utara melakukan uji coba peluru kendali lanjutan.
Pasukan Bela Diri Laut Jepang (MSDF) kemungkinan akan melaksanakan pendaratan helikopter di kapal masing-masing, serta latihan komunikasi, sebagaimana USS Carl Vinson dan kapal-kapal pengawalnya melewati perairan dekat wilayah Jepang.
"Jepang ingin mengirimkan beberapa kapal perusak saat Carl Vinson memasuki Laut Cina Timur," kata salah satu sumber.
Pejabat MSDF tidak memberikan keterangan saat dimintai komentarnya. Penampilan kekuatan AL AS-Jepang dekat dengan Cina bisa mengganggu Beijing, yang terjebak dalam sengketa wilayah dengan Tokyo di kawasan pulau tak berpenghuni yang dekat dengan Taiwan.
Unjuk kekuatan AL Jepang terjadi akibat adanya keprihatinan di Jepang atas begitu cepatnya pengembangan rudal balistik Korea Utara dan ancaman Presiden AS Donald Trump berupa tindakan sepihak untuk memecahkan masalah dengan Korea Utara.
Media pemerintah Korea Utara pada Selasa mengancam melakukan serangan nuklir kepada Amerika Serikat jika ada tanda agresi akan dilakukan. Trump mengatakan melalui akun Twitternya Korea Utara mencari masalah dan Amerika Serikat akan memecahkan masalah dengan atau tanpa bantuan Beijing.
PLT Presiden Korea Selatan Hwang Kyo-ahn telah memperingatkan provokasi besar yang dilakukan Korea Utara dan memerintahkan militernya untuk mengintensifkan pemantauan dan memastikan komunikasi yang erat dengan Washington.
Ketegangan telah meningkat tajam di Semenanjung Korea di tengah kekhawatiran Korea Utara akan segera melakukan uji coba nuklir yang keenam.
Korea Utara menembakkan rudal Scud bulan ini dalam serangkaian tes yang menunjukan kemampuan rezim Pyongyang untuk meluncurkan serangan dan menggunakan roket berbahan bakar padat yang sulit dideteksi dan kendaraan peluncur beroda rantai.
Pejabat Korea Utara, termasuk Kim Jong Un, telah menunjukan gelagat akan dilakukannya uji coba rudal balistik antarbenua atau dengan kemampuan serupa, kemungkinan setelah Sabtu, yang menjadi hari ulang tahun ke-105 dari presiden pendiri Korea Utara.
Secara teknis, Korea Utara masih berperang dengan Amerika Serikat dan sekutunya Korea Selatan setelah konflik pada tahun 1950-1953 dan berakhir dalam gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Kedua pihak kerap mengancam untuk saling menghancurkan.
Gugus Tempur Carl Vinson, yang membatalkan rencana kunjungan ke Australia saat ini berlayar dari Singapura. Kapal dari Kelas Nimitz seberat 100 ribu ton ini didukung oleh dua reaktor nuklir dan membawa hampir 100 pesawat tempur.
Di bawah komando Armada Ketiga, gugus tempur tersebut telah berpatroli di Asia selama beberapa bulan setelah Armada Ketujuh yang dipimpin Kapal Induk USS Ronald Reagan di Yokosuka, Jepang, menjalani pemeliharaan rutin. Angkatan Laut Jepang, yang menjadi AL terbesar kedua di Asia setelah Cina, sebagian besar armada kapal perangnya terdiri dari kapal perusak-kawal, dan termasuk empat Kapal Induk Helikopter Serang.