REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan debat pamungkas pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 sangat berpengaruh pada pilihan pemilih. Hal itu terutama bagi swing voter atau pemilih mengambang yang awalnya memilih pasangan calon (Paslon) Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Menurut Chaniago, masing-masing kandidat sadar dan paham betul bahwa performa debat adalah instrumen penting untuk membangun koneksi dan komunikasi dengan segmen pemilihnya.
"Debat memantapkan pemilih Agus-Sylvi yang tadinya masih labil, setelah menyaksikan debat pamungkas putaran kedua, mereka semakin memantapkan memilih siapa? kans masyarakat mulai bergeser menjadi pemilih strong voter, makin tipis presentasi swing voter dan un-decided voter," kata Chaniago, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/4).
Dia mengatakan, paling tidak pemilih mulai membaca dan memotret paslon mana yang paling kongkrit programnya, hingga gampang diimplementasikan. Hal ini karena masing-masing paslon telah berupaya keras dan total mempersembahkan hasil yang terbaik. Hal itu membuat Chaniago angkat topi atau mengapresiasi atas debat pamungkas pilkada putaran kedua dengan tema 'Dari Masyarakat Untuk Jakarta'.
Chaniago menilai pada debat kali ini sedikit berbeda dan berkualitas dibanding sebelumnya. Sebab pada debat itu tidak lagi mempertontonkan dagelan menyerang simbol fisik atau secara offensif menyerang karakter pribadi paslon. "Kita tahu debat sebelumnya terjadi polaritas saling menyerang dan membunuh karakter individu antarpaslon," ujarnya.
Di samping itu, dia juga menyatakan perhatiannya pada debat pamungkas. Menurutnya, Anies nampak lihai dan mahir menguasai dan memanfaatkan panggung debat publik DKI putaran kedua. Anies unggul soal tema pendidikan, reklamasi, rumah nol persen Down Payment (DP), tranparansi ,dan mencoba memainkan peran sebagai pemimpin yang mampu berkomunikasi dan merangkul dengan baik. Sedangkan, soal rumah susun cukup merepotkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saeful Hidayat.