Jumat 14 Apr 2017 15:00 WIB

Peneliti: Luas Kapalicarsi Berambah Tiga Kali Lipat

Grand Bazzar Istanbul Turki
Foto: wikipedia
Grand Bazzar Istanbul Turki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti memperkirakan luas pasar tersebut telah bertambah tiga kali lipat dari ukuran aslinya pada akhir pemerintahan Sultan Mehmed II. Kedua bedesten tersebut disebut dengan nama Bedesten Lama dan Bedestan Sandal.

Bedesten Lama, atau yang disebut sebagai Cevahir Bedesteni(bedesten perhiasan) memiliki beberapa nama, seperti Bedesten Dalam atau Bedesten Besar. Bedesten Lama terletak di pusat pasar tertutup Kapalicarsi dan membentang dari timur ke barat.

Bedesten ini terdiri dari 44 sel batu (mahzen) di sekeliling persegi panjang berukuran 29,4 x 45,3 meter dan terdiri dari 15 kubah kecil yang dibangun di tiga lajur. Delapan pilar yang menyangga atap tersebut dihiasi oleh kopula-kopula kecil untuk eksteriornya.

Sebanyak 56 toko berdiri mengelilingi Bedesten Lama ini. Mayoritas jalanan pasar tertutup ini selaras dengan dinding bedesten. Jalanan tersebut berasal dari pintu gerbang pasar yang membentang dari utara ke selatan dan timur ke barat. Selain mengandalkan lampu, cahaya juga masuk ke dalam pasar dari jendela yang berada di dinding penyangga bedesten.

Bedesten Lama berfungsi sebagai tempat penjualan perhiasan dan perdagangan budak. Namun, sejak perdagangan budak dilarang sejak 1847, tempat ini murni menjadi tempat penjualan perhiasan. Selain itu, bedesten ini juga digunakan oleh seluruh pasar sebagai tempat penyimpanan uang dan barang-barang berharga. Ruangan di dalamnya kini banyak berdiri tenda-tenda kayu untuk berdagang.

Bedesten kedua disebut sebagai Bedesten Sandal atau Bedesten Kecil atau Bedesten Baru karena dibuat setelah Bedesten Lama. Bedesten ini terletak di sebelah tenggara Bedesten Lama. Tepatnya di seberang Masjid Nurousmaniye. Bedesten ini berukuran lebih kecil, yaitu 38,8 x 32 meter dan ditutup dengan dua puluh kubah kecil yang disangga dengan 12 pilar.

Bedesten ini dikelilingi oleh bangunan tidak teratur. Disebut Bedesten Sandal karena di dalamnya banyak dijual pakaian yang terbuat dari bahan ‘sandal’. Baik Bedesten Lama maupun Baru dindingnya terbuat dari batu, kubah terbuat dari bata, dan pilarnya terbuat dari batu. Pintu besinya yang berat diperkuat dengan paku.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement