REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Jakarta sebentar lagi akan menunaikan hak pilihnya dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April mendatang. Karena itu, Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo mengimbau kepada masyarakat Jakarta untuk memilih pemimpin berdasarkan suara hati.
"Silakan memilih menurut suara hati karena Gereja Katolik tidak pernah berpihak secara politik. Tetapi suara hati," ujar Ignatius saat ditemui di Katedral Jakarta, Jakarta Pusat, Ahad (16/4).
Ia menuturkan, suara hati tersebut bukan berarti suara hati yang kosong ibarat kertas putih. Namun, suara hati yang telah dibentuk oleh sejarah ataupun moral yang selama ini dibangun oleh bangsa.
"Maka, rumusannya adalah silakan memilih menurut suara hati. Dengan mempertimbangkan cita-cita kemerdekaan. Gampangannya seperti itu," ucapnya.
Melihat situasi politik di Ibu Kota saat ini, Ignatius juga menyampaikan pesan damai kepada seluruh masyarakat Jakarta. Ia berharap Pilkada DKI Jakarta tahun ini dapat berjalan dengan penuh kedamaian.
"Yang terakhir mari kita berdoa di seluruh gereja parohi di keuskupan Agung Jakarta. Mendoakan keberhasilan dan kedamaian Pilkada ini," katanya.
Pada saat pelaksanaan pemilihan nanti, pemerintah akan meliburkan masyarakat untuk beraktivitas, sehingga masyarakat dapat menentukan hak pilihnya. Karena itu, menurut dia, Pilkada DKI Jakarta merupakan peristiwa yang sangat penting untuk kehidupan masyarakat Jakarta selama lima tahun ke depan.
"Itu kan tanda yang sangat jelas bahwa yang namanya peristiwa itu sangat penting. Penting untuk apa? Ya untuk kehidupan lima tahun ke depan di DKI ini," ujarnya.