REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polisi menemukan sejumlah bukti yang menunjukkan kebakaran di Jalan Milala, Sidomulyo, Medan Tuntungan, Medan, Rabu (5/4) disengaja. Temuan tersebut mengindikasikan kebakaran yang menewaskan empat orang sekeluarga itu memang dibuat.
Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel menyebutkan sejumlah temuan tersebut. Rycko mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tim forensik menemukan titik api lebih dari satu. Api tersebut berasal dari pintu depan dan belakang.
"Pelaku yang lakukan pembakaran sengaja membakar pintu depan dan belakang dari luar. Kemudian terdapat pecahan kaca di dalam dan di luar rumah. Tim menemukan banyak sekali bahan bakar. Berarti ada yang menyiram bahan bakar dari luar," kata Rycko, Selasa (18/4).
Rycko mengatakan, kelima korban ditemukan dalam kondisi berkumpul di ruang belakang dekat pintu keluar rumah. Mereka disebut berusaha keluar melalui pintu belakang, namun ternyata api juga telah membakar pintu tersebut.
Para korban pun, kata Rycko, meninggal dunia karena menghirup gas karbondioksida atau CO2. Selain itu, di seluruh tenggorokan dan paru-paru korban juga dipenuhi jelaga.
"Ini menunjukkan selain CO2, korban juga menghirup jelaga hasil pembakaran," ujar dia.
Baca: JMG Otak Pelaku Pembakaran Satu Keluarga
Kepala Laboratorium Forensik Polri Cabang Medan Kombes Wahyu Marsudi menambahkan, api pembuka dalam kebakaran tersebut terdapat di ruang tamu. Tim forensik pun menemukan pusat kebakaran ada di sekitar ruang tamu.
"Dari ruang tamu, didapati pula pintu utama dalam keadaan terkunci dari dalam. Di sana (ruang tamu) juga ada ada aliran bahan bakar yang masuk dari pintu. Bahan bakar yang terbukti bensin itu sengaja dimasukkan dari luar ke dalam," kata Wahyu.
Empat korban, yakni Marita Br Sinuhaji (57 tahun), putranya Frengki Riza Ginting (25), serta anak Frengki, Kristin Br Ginting (8) dan Selvi Br Ginting (5) ditemukan tewas di bagian belakang rumah dekat kamar mandi. Hal ini, kata Wahyu, mengindikasikan proses kebakaran berawal dari ruang tamu dan menjalar ke belakang.
"Diduga para korban akan keluar dari pintu belakang. Setelah kita olah TKP, di balik pintu belakang atau di bagian luar pintu juga terdapat sumber api. Pintu belakang juga terkunci dari dalam," ujar dia.
Wahyu menjelaskan, rumah korban merupakan rumah induk yang berderetan dengan empat rumah petak lain yang lebih kecil. Dari seluruh rumah yang terbakar, tim forensik menemukan tiga sumber api.
"Dari seluruh TKP ada tiga sumber api kebakaran. Pintu utama dan pintu belakang rumah induk serta rumah ketiga bagian pintu belakang," kata Wahyu.
Pembakaran ini diduga bermotif dendam dan sakit hati karena sengketa jual beli rumah. Lima tersangka pembakaran sudah ditangkap, dua di antaranya otak pelaku serta pendana pembakaran. Empat orang lain yang diduga terlibat masih diburu hingga saat ini.