REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak semua pihak ikut menciptakan suasana sejuk, aman dan kondusif dalam mengikuti putaran kedua pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta. Setiap warga boleh saja pilihannya berbeda, namun semangat persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa dinilai harus tetap terjaga dan terpelihara.
"Tidak boleh gara-gara pilkada eksistensi NKRI terancam, semuanya harus meletakkan kepentingan negara di atas kepentingan kelompok dan golongan," ujar Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi, semalam (18/4).
Para kandidat pasangan calon (paslon) sudah menyampaikan pesan moral untuk siap menang dan siap kalah. Hendaknya, kata dia, semangat tersebut jangan hanya berhenti di tingkat elitnya saja tetapi juga harus dirasakan oleh semua timses dan pendukungnya sehingga tidak terjadi ketegangan di masyarakat.
Zainut mengatakan pilkada hakikatnya merupakan implementasi dari pelaksanaan nilai-nilai demokrasi yang harus berjalan dengan tertib, aman, jujur, adil dan menggembirakan. "Sehingga semua masyarakat dapat menggunakan hak konstitusionalnya dengan senang tanpa ada tekanan, intimidasi dan ketakukan," kata dia.