Kamis 20 Apr 2017 18:09 WIB

Kapal Roro akan Dimaksimalkan Angkut Penumpang Mudik Lebaran

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Kapal RoRo Mutiara Sentosa III sandar di Pelabuhan Panjang, Lampung, Rabu (22/6). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Kapal RoRo Mutiara Sentosa III sandar di Pelabuhan Panjang, Lampung, Rabu (22/6). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumberdaya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan memaksimalkan kapal roro untuk bisa mengangkut para pemudik yang berpindah dari satu pulau ke pulau lain. Luhut mengatakan satu kapal roro bisa mengangkut 300 sampai 400 kendaraan.

Luhut mengatakan dengan adanya kapal Roro tersebut diharapkan bisa mengurangi traffic yang ada di Jalan dan di Merak. Ia mengatakan, ketika traffic berkurang maka resiko kecelakaan juga akan berkurang.

"Nanti kita mau kapal roro bisa dimaksimalkan. Rutenya ada Jakarta Semarang, Jakarta Surabaya dan Jakarta Lampung. Nah, mobil mobil dan bus serta truk ini bisa masuk ke kapal roro ini," ujar Luhut di Kantornya, Kamis (20/4).

Ia mengatakan setidaknya ada empat kapal roro yang akan disiapkan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat lebaran nanti. Ia mengatakan, kapal roro ini kemudian bisa menjadi pilihan masyarakat yang hendak melakukan mudik namun terhindari dari kemacetan.

"Kalau roro lebih bagus ya. Untuk Jakarta Surabaya ini bisa 17 jam. Lebih cepat daripada jalur darat. Ini bisa jadi pilihan bagi masyarakat," ujar Luhut.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan tambahan rute pelayaran Kapal Roro sebagai persiapan angkutan lebaran dengan rute Semarang dan Surabaya. Kapal Roro dimaksudkan mengangkut kendaraan pemudik dan logistik dari Jakarta menujur rute yang sudah ditetapkan.

"Kita rencanakan ada beberapa kapal yang ke Semarang dan Surabaya selama lebaran. Ada 4 unit. Kalau Surabaya logistik, dan penumpang ke Semarang," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Dermaga ex Presiden, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (19/4).

Menurut Budi Karya, masyarakat dapat memilih moda transportasi mana yang pas. Jika menggunakan kapal RORO makan akan mendapatkan manfaat lebih cepat dan lebih hemat.  Sayangnya, berapa besaran biaya yang dihemat tidak disebutkan oleh Budi Karya.

"Kalau di sini kompetisi dengan kereta dan mobil. Kita cari angka (moda transportasi kompetitif biar lebih hemat dari jalur darat," ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَكُوْنُ فِيْ شَأْنٍ وَّمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْاٰنٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَلٍ اِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوْدًا اِذْ تُفِيْضُوْنَ فِيْهِۗ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَّبِّكَ مِنْ مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ وَلَآ اَصْغَرَ مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْبَرَ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Dan tidakkah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat Al-Qur'an serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di bumi ataupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

(QS. Yunus ayat 61)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement