Kamis 20 Apr 2017 20:15 WIB

Titiek: Tidak Masalah Ical Hadir di Perayaan Kemenangan Anies-Sandi

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi (titiek soeharto) saat memberikan keterangan pers terkait kabut asap di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wakil Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi (titiek soeharto) saat memberikan keterangan pers terkait kabut asap di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto tidak mempersoalkan kehadiran Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie ke kediaman Prabowo usai kemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta pada Rabu (19/4) kemarin.

Karena itu, ia menilai tidak perlu terlalu khawatir atas kehadiran Ical, sapaan akrab Aburizal, ke kediaman Prabowo yang dinilai bisa membuat goyang internal Partai Gokar.

"Nggak masalah, dulu kan perbedaan pilihan suatu partai biasa, dulu waktu Pak Ical jadi ketum, waktu Pilpres banyak yang berbeda pilihan, enggak usah dievaluasi saja titik," kata Titiek di Gedung DPR, Jakarta pada Kamis (20/4).

Titiek mengatakan, kehadiran Ical ke kubu pasangan calon berlawanan dengan Golkar usai kemenangan juga pernah dilakukan oleh Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono yang saat itu menjabat Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Sehingga ia menilai hal tersebut sah-sah saja dilakukan.

"Pak Agung kan dulu apa kan elit juga," ujarnya.

Menurutnya juga, ia menilai perbedaan pilihan di kubu Golkar dalam Pilkada DKI Jakarta  tidak perlu membuat Golkar sampai melakukan evaluasi.

"Masa gara-gara Pilkada harus Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa). Ternyata di DKI elitnya milih siapa tapi mayoritas dibawah, sebagai partai harus melihat kebutuhan masyarakat apa," katanya.

Ia juga menilai, kemenangan Anies-Sandi juga tidak langsung dikaitkan dengan Pemilu 2019 mendatang.

"kalau menurut saya terlalu pagi bagi kita untuk menentukan pilihan, masih panjang, apalagi sebagai partai besar, lihat keinginan arus bawah jangan keinginan elit," kata Titiek.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement