Selasa 25 Apr 2017 22:50 WIB

UPT Berlakukan Siaga Satu Banjir Bengawan Solo

Bengawan Solo
Foto: Pemkot Surakarta
Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, memberlakukan siaga hijau atau I dalam menghadapi naiknya air Bengawan Solo dengan ketinggian 13,10 meter, Selasa pukul 21.00 WIB.

"Kenaikan air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, dipengaruhi hujan di daerah hulu Ngawi dan sekitarnya, juga hujan dari wilayah Jawa Tengah," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro Sulistyo, Selasa (25/4).

Menurut dia, hujan deras di daerah hulu terjadi selama empat hari berturut-turut mengakibatkan kenaikan ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur, berlangsung dengan cepat, meskipun sebelumnya ketinggiannya jauh di bawah siaga banjir.

Sesuai data, kata dia, dalam waktu bersamaan di daerah hilirnya Babat, Lamongan, juga siaga hijau dengan ketinggian 7,13 meter.

Bahkan, di Laren, juga di Lamongan, masuk siaga kuning (II) dengan ketinggian 5,14 meter, sedangkan di Karanggeneng dan Kuro, masih siaga hijau masing-masing 3,84 meter dan 1,84 meter.

"Kami mewaspadai pasokan air sejumlah anak sungai akibat hujan lokal," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Bojonegoro Andik sudjarwo.

Ia memperkirakan kenaikan Bengawan Solo di daerahnya masih akan terus naik, sampai tengah malam. Meskipun, lanjut dia, ketinggian air Kali Madiun di Ngawi, yang airnya masuk Bengawan Solo sudah turun menjadi 6,30 meter pukul 21.00 WIB, dan tiga jam sebelumnya mencapai 6,80 meter.

"Perkiraan kami di Bojonegoro Bengawan Solo masih naik bisa masuk siaga kuning (14,00 meter)," ucapnya menegaskan.

Ia menyebutkan sejumlah anak sungai yang akan menambah debit banjir Bengawan Solo di daerahnya, antara lain, Kali Gandong, Kali Kening, Kali Pacal, Kali Mekuris, Kali Kerjo, juga sejumlah anak sungai lainnya.

"Kami meminta camat yang wilayahnya dilalui Bengawan Solo meningkatkan kewaspadaan terutama menghadapi ancaman tanggul jebol agar tidak merendam pemukiman warga dan lahan pertanian," tuturnya.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD MZ. Budi Mulyono menambahkan berbagai kebutuhan dalam menghadapi kemungkinan Bengawan Solo kembali meluap, antara lain, kebutuhan sembako juga lainnya sudah dilakukan. "Beras kami memang sudah menipis tinggal 5 kuintal, tetapi bisa mengambil beras cadangan di bulog yang tersedia 100 ton," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement