Kamis 27 Apr 2017 19:31 WIB

Karangan Bunga Dipandang Djarot Sebagai Demo Cinta Warga

Rep: Noer Qoemariah K/ Red: Indira Rezkisari
Warga melintas di antara karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di halaman kantor Balai Kota Jakarta, Rabu (26/4).
Foto: Republika/Prayogi
Warga melintas di antara karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di halaman kantor Balai Kota Jakarta, Rabu (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat mengapresiasi karangan bunga yang dikirimkan ke Balai Kota. Ia menilai bunga tersebut merupakan ungkapan cinta dan apresiasi warga yang luar biasa.

"Saya pikir lebih baik begini daripada demo. Ini kan demo karangan bunga, artinya dengan cinta. Jadi bentuk apresiasi bahwa tingkat kepuasan warga pada kinerja Basuki-Djarot sangat tinggi," ujar Djarot di Balai Kota, Kamis (27/4).

Djarot menyadari sebagian warga ada yang masih kecewa atau belum bisa menerima jika Ahok-Djarot kalah suara dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Lalu, Djarot mengatakan, warga menyampaikan motivasi dalam bentuk bunga.

"Saya terima kasih, apresiasi dong. Tentu membuktikan bahwa nanti sejarah akan mencatat yang kalah justru dianggap sebagai hero, sebagai pemenang," katanya.

Kejadian tersebut, Djarot mengatakan, sama seperti dengan final Piala Dunia 1974 saat Jerman Barat melawan Belanda. Belanda lebih dikenal dibanding sang juara, Jerman Barat. Sebab, Van Oranje melakoni revolusi sepak bola, total football melalui Johan Cruyff.

"Jadi yang dikenang adalah kinerja yang dikenal, yang dikenal adalah keberanian kejujuran dan kesungguhan untuk secara total melayani warga Jakarta," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement