REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor yang meningkat secara signifikan sejak awal tahun memberikan kontribusi terhadap ekonomi Indonesia yang tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy) pada kuartal I 2017.
"Ekspor kuartal satu 2017 tumbuh positif 8,04 persen dibandingkan kuartal satu 2016 yang minus 3,29 persen. Ini menjanjikan karena bisa tumbuh tinggi," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (5/5).
Suhariyanto menjelaskan membaiknya kinerja ekspor ini dukung oleh perbaikan ekspor barang nonmigas dan jasa, seiring dengan membaiknya perekonomian serta tumbuhnya permintaan di negara tujuan ekspor utama Indonesia.
"Perbaikan ekspor ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di negara tujuan ekspor. Selain itu ekspor jasa juga tumbuh sejalan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara," jelasnya.
Selain ekspor, kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2017 juga didukung komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,93 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 4,81 persen dan konsumsi pemerintah yang tumbuh 2,71 persen.
"Konsumsi rumah tangga tumbuh tapi sedikit melambat dibandingkan triwulan satu 2016 yang tumbuh 4,97 persen, karena perlambatan penjualan makanan minuman, peralatan rumah tangga, mobil dan transaksi kartu kredit," kata Suhariyanto.
Ia menambahkan konsumsi Lembaga Non Profit Melayani Rumah Tangga (LNPRT) juga tumbuh hingga 8,02 persen pada kuartal I 2017, diikuti dengan membaiknya kinerja impor barang dan jasa yang ikut tumbuh 5,02 persen.
"Konsumsi LNPRT tumbuh 8,02 persen, karena ada kegiatan pilkada di 101 daerah. Impor juga tumbuh positif, setelah mengalami kontraksi pada triwulan satu 2016 dan tumbuh minus 5,14 persen, seiring dengan peningkatan permintaan domestik," katanya.