REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan, Partai Demokrat dalam rapat kerja nasional (Rakernas) di Pulau Lombok pada 7-9 Mei 2017, akan menyuarakan kampanye melawan hoax. Hal ini juga dilakukan dalam memperingati Hari Kebebasan Pers yang jatuh pada 3 Mei.
"Kami ingin nyumbang pikiran menjaga demokrasi tentang kebebasan pers yang profesional, adil, dan bertanggung jawab," ujar Hinca dalam jumpa pers di Mataram, NTB, Jumat (5/5), malam.
Nantinya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta Ketua DPD Partai Demokrat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi akan menandatangani banner kampanye melawan hoax dan fitnah. Ribuan kader Partai Demokrat dan warga NTB di Jalan Udayana, Kota Mataram, NTB juga akan ikut menandatanganinya pada Ahad (7/5).
Hinca menambahkan, Partai Demokrat sendiri kerap menjadi sasaran hoax dan fitnah pada Pilkada serentak 2017, terutama di DKI Jakarta. "Di (Pilkada) DKI Jakarta, kami tiap detik dihantam, dituduh, difitnah mendanai makarlah sampai jelang pemungutan suara keluarlah kawan itu," kata Hinca merujuk pada mencuatnya pernyataan Antasari Azhar kepada SBY.
Menurut Hinca, Partai Demokrat ingin mengangkat Provinsi NTB sebagai contoh bagaimana menjaga demokrasi tanpa merugikan pihak lain melalui hoax yang tidak bertanggung jawab. "Karena itu, kita bersama di bumi seribu masjid mengatakan kepada dunia untuk mendukung demokrasi, kebebasan pers, serta menolak hoax dan fitnah," kata Hinca menambahkan.