REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan perolehan suara dua digit pada Pemilu Legislatif 2019. Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mengatakan, sesuai amanat Munas 2015, secara spesifik perolehan suara PKS disebut sebesar 12 persen.
"Makanya kami terus melakukan konsolidasi, untuk mencapai perolehan suara yang kami targetkan untuk Pileg 2019," kata Sohibul Iman di Denpasar, Sabu (6/5).
Hal itu dikemukakan Sohibul Iman kepada wartawan di sela-sela acara Bimbingan Teknis pemenangan partai se Bali-Nusra. Acara pertemuan regional itu dihadiri para pengurus dan pimpinan fraksi PKSI di DPRD se-Bali, NTB dan NTT.
Sohibul Iman menyebutkan, Pemilu 2019 akan dilaksanakan serentak antara pileg dan pemilihan presiden. Karena itu sebutnya, pemilu tersebut dinilai Sohibul Iman, akan sangat strategis, terutama untuk masa depan bangsa.
"Karena itu, PKS tetap berhati-hati dalam menentukan mitra koalisi dalam penetaan capres dan cawapres. Karena ini akan menetukan masa depan bangsa," katanya.
Ketika ditanya bahwa selama ini PKS senantiasa sukses dalam berkoalisi dengan Gerindra, Sohibul Iman mengatakan, koalisi itu bisa saja juga diwujudkan dalam pilpres. Hanya saja sebutnya, bahwa dengan siapa PKS akan bermitra dalam soal capres, masih sangat cair.
"Sekarang ini kan pembahasan UU Pemilu masih belum tuntas. Tapi opsi mana pun yang dipilih, PKS tetap akan mencari mitra koalisi. Sehingga sekarang belum diketahui apakah dalam koalisi PKS akan mendapat jatah presiden atau wapres," katanya.
Sementara itu terkait dengan Pilkada Jawa Barat, Sohibul Iman mengatakan bahwa besar kemungkinan PKS akan kembali membangun koalisi dengan Gerindra dan ada keinginan mengusung Dedy Miswar sebagai calon. Hanya saja sebutnya, sampai saat ini pembicaraan itu belum tuntas.
PKS kata Sohibul Iman, menargetkan memenangkan 60 persen Pilkada pada 2018 yang akan digelar di 171 kabupaten, kota dan provinsi. Kemenangan itu menyusul keberhasilan sukses sebelumnya dimana PKS memenangkan 53 persen pilkada pada 2015, dan 55 persen pada pilkada 2017. "Kemenangan itu termasuk calon yang kita dukung dan usung, termasuk target menang di Jawa Barat," katanya.