Selasa 09 May 2017 15:47 WIB

Tasik Waspadai Makanan Kedaluwarsa Jelang Ramadhan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sidak makanan kedaluwarsa/ilustrasi
Foto: pinoyexpat.net
Sidak makanan kedaluwarsa/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polres Tasik bersama instansi pemerintah Kota Tasik membentuk satuan tugas (Satgas) pangan untuk menjaga stabilitas komoditas pokok menjelang Ramadhan. Selain mengantisipasi penimbunan sembako, satgas ini akan mewaspadai maraknya makanan kedaluwarsa.

Kapolres Kota Tasik AKBP Arif Fajaruddin mengatakan, kasus penimbunan sembako memang menjadi salah satu alasan didirikannya satgas pangan. Namun khusus di Kota Tasik, cenderung lebih banyak kasus makanan kedaluwarsa.

"Terkait penimbunan pasti ada, kami tindak kalau ada tapi selama disini operasi berkaitan makanan mayoritas ditemukan makanan kedaluwarsa," katanya pada wartawan, Selasa (9/5).

Sampai saat ini, kata dia, satgas pangan sudah memantau arus distribusi dan penyaluran komoditas pokok. Namun masih belum ditemukan adanya pelanggaran yang cukup signifikan. Pihak Polres bahkan akan menempatkan personel di setiap pasar jika kondisi pangan kian mengkhawatirkan.

"Ada kegiatan keluar (satgas pangan) tapi belum ada hasil penyimpangan tapi terus kroscek terkait pelanggaran itu. Operasi ini tidak terbatas waktu. Saat operasi Ramadhan tempatkan personel di titik rawan termasuk pasar," ujarnya.

Satgas pangan pun, kata dia juga mengharapkan peran serta masyarakat. Menurutnya, masyarakat dipersilahkan melapor jika menemukan adanya bahan pangan yang naik secara drastis. Ke depannya, satgas pangan ini tak hanya bertugas selama musim Ramadhan dan Idul Fitri, melainkan kontinu.

"Mana kala ada kelangkaan pangan yang tidak realistis harus diinfokan dan mana distributornya tunjukan. Satgas pangan tidak hanya menyikapi lebaran," sebutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement