Rabu 10 May 2017 10:51 WIB

Katy Perry Enggan Bahas Perseteruan dengan Taylor Swift

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Indira Rezkisari
Katy Perry
Foto: AP
Katy Perry

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Setelah hampir empat tahun tidak mengeluarkan album, penyanyi asal Amerika Serikat, Katy Perry, tengah mempersiapkan album baru. Namun, penyanyi berusia 32 tahun itu menegaskan, dalam album barunya itu tidak akan ada lagu atau bagian yang secara spesifik menyinggung soal perseteruaannya dengan Taylor Swift.

Pada 2014 silam, Taylor Swift memang merilis sebuah single berjudul 'Bad Blood'. Menurut Swift, lagu yang terdapat di album '1989' itu bercerita tentang perseteruan atau pertikaiannya dengan sesama musisi perempuan terkenal. Taylor pun merujuk terhadap perseteruannya dengan Katy.

Namun, Katy mengaku, tidak pernah berniat membahas pertikaian itu di album barunya tersebut. Mantan istri dari seleb asal Inggris, Russel Brand, itu menegaskan, album itu nantinya bercerita tentang pemberdayaan perempuan. ''Itu bukan pertanyaan buat saya, yang harus saya jawab. Jika itu tentang diri saya. Saya kira (soal album baru) adalah tentang pemberdayaan. Tidak ada satu pihak atau orang tertentu yang dibahas,'' kata Katy, seperti dikutip Foxnews, Rabu (10/5).

Ia pun mengungkapkan pendapatnya soal soal bagaimana seharusnya interaksi antara perempuan. ''Satu hal yang dapat dicatat, kamu tidak bisa menyalahkan kebaikan seseorang karena kelemahan seseorang. Ini berlaku untuk siapa saja, bukan hanya satu orang. Jujur saja, saat perempuan bersatu, maka dunia ini akan menjadi tempat yang lebih baik,'' tutur pelantun lagu 'Roar' tersebut.

Katy memang telah cukup lama tidak mengeluarkan album studio. Album terakhirnya berjudul 'Prism' dirilis pada 2013 silam. Katy pun bercerita tentang persiapan pembuatan album baru tersebut. Menurutnya, ini menjadi kesempatan bagi dirinya untuk merefleksikan berbagai perubahan dalam hidupnya.

Katy menyebut album baru ini dengan sebutan 'berani'. Dari 40 lagu yang terkumpul, Katy akhirnya telah memilih 15 lagu yang akan dimasukkan di album baru tersebut.

''Saya kira, ada aspek penyembuhan dari masa-masa sulit yang saya rasakan di album baru itu. Jika ada orang yang ingin merasa terhubung, disembuhkan, dan ingin merasa diberdayakan dan menjadi kuat. Inilah dia (album baru),'' tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement