Kamis 11 May 2017 21:00 WIB

BNI Syariah Raih Tiga Penghargaan Perbankan Syariah

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Karyawati melayani nasabah di Banking Hall Bank BNI Syariah, Jakarta, Rabu (18/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati melayani nasabah di Banking Hall Bank BNI Syariah, Jakarta, Rabu (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BNI Syariah mendapatkan tiga kategori penghargaan perbankan syariah Indonesia dari Karim Consulting Indonesia. Tiga penghargaan yang diraih oleh perseroan antara lain The Most Expanding Financing, The Most Expanding Funding dan Best of the Best kategori The Magnificent 7 untuk bank syariah BUKU II.

Penghargaan “Karim Award 2017” bertajuk The Magnificent 2017 diberikan oleh CEO Karim Consulting, Adi Warman Karim kepada Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, Selasa (9/5).

Selama tahun 2016 laju kinerja perbankan syariah masih tertekan pembiayaan bermasalah (NPF) yang disebabkan penurunan kondisi perekonomian nasional maupun global, tingginya pembiayaan bermasalah di sektor perdagangan besar dan fluktuasi kondisi ekonomi juga berdampak pada penyaluran pembiayaan perbankan syariah. Namun dalam kondisi ini, beberapa perbankan syariah masih menunjukkan kinerja yang positif dan mendapatkan penghargaan pada acara Karim Award 2017.

Dalam penghargaan ini terdapat kriteria penilaian berdasarkan kepada 3 kategori penilaian yaitu sustainability kinerja keuangan, extraordinary effort dan game changer. Tahun ini merupakan kali ketiga berturut - turut BNI Syariah meraih penghargaan dengan kategori The Most Expanding Financing dan The Most Expanding Funding.

“Semoga kedepan, BNI Syariah dapat terus mengembangkan layanan Hasanah yang modern, universal dan terbuka bagi semua golongan untuk melayani masyarakat yang ingin bergaya hidup Hasanah atau Hasanah Lifestyle," papar Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo dalam pernyataan resminya yang diterima republika.co.id, Kamis (11/5).

Berdasarkan data perusahaan, kuartal I-2017 menunjukkan pergerakan positif, tercermin dari profitabilitas laba sebesar Rp 77, 64 Miliar yang didukung dengan kualitas pembiayaan yang baik dan rasio dana murah (CASA) sebesar 47,39 persen dengan total DPK per Maret 2017 sekitar 2 juta account.

Dari sisi asset tumbuh sebesar 21,01 persen dari Maret 2016 sebesar Rp 24,68 Triliun menjadi Rp 29,86 triliun. Dimana pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 17,83 persen dan pertumbuhan DPK sebesar 23,38 persen dari tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Dari total pembiayaan sebesar Rp 21,26 Triliun terbesar merupakan pembiayaan konsumtif 56,1 persen, disusul oleh pembiayaan produktif/SME 21,07 persen, pembiayaan komersial 17,73 persen, pembiayaan mikro 3,6 persen diluar konsumtif, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 1,59 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement