REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Pesan audio dari Hamzah bin Ladin (anak dari pendiri Alqaidah Usamah bin Ladin) muncul berselang 11 hari sejak peringatan tahun ke-6 kematian Usamah. Usamah meninggal dunia di Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011.
Seperti dilansir dari Arab News Selasa (16/5), pesan tersebut tidak membahas tentang peringatan kematian Osama, melainkan memberi saran bagi para ekstremis di barat. Hamza mendorong pengikut Alqaidah untuk melancarkan serangan sendiri dan menimbulkan kerusakan melebihi apa yang dibayangkan ‘musuh’ selama ini
Pesan audio tersebut muncul beberapa hari setelah pesan video Kepala Alqaidah di Semenanjung Arab Qasim Al Raymi. Dia juga mendorong para pengikutnya melakukan serangan sendiri-sendiri atau yang biasa disebut lone wolf. Pengikuti Alqaidah di wilayah Semenanjung Arab merupakan yang pertama meluncurkan serangan individu.
Dari pesan Alqaidah yang dikeluarkan dalam dua tahun terakhir jelas bahwa mereka berupaya melindungi dan melestarikan warisan Usamah. Alqaidah telah dilemahkan secara finansial dan operasional selama 15 tahun terakhir karena adanya inisiatif global melawan pendanaan teror dan serangan tanpa henti terhadap para pemimpinnya, terutama di Afghanistan, Pakistan, dan Yaman. Pembunuhan Usamah memberi pukulan keras terhadap struktur internal organisasi tersebut. Namun, ada anggapan bahwa Alqaidah kini lebih terpusat.
Dalam sebagian besar audio Hamzah, dia menyebut bahwa Ayman Al Zawahiri adalah pewaris sah warisan ayahnya dan semua cabang Alqaidah harus menghormati itu. Pesan audio Hamzah kemungkinan telah mendapat persetujuan Al Zawahiri, yang mengindikasikan bahwa yang pertama masih berada di bawah bayang-bayang yang terakhir. Di sisi lain, ini mengindikasikan bahwa Al Zawahiri tengah menyiapkan Hamzah sebagai pemimpin Alqaidah berikutnya.
Hamzah telah merilis banyak pesan audio sejak 2015. Kebanyakan, dia tampil sangat mirip dengan ayahnya dalam hal isu yang dia hadapi ataupun dari cara berbicara. Hamzah menggunakan dan frase yang sama dengan Usamah.
Meski sangat dekat dengan ayahnya, kesempatan Hamzah menjadi pemimpin Alqaidah dinilai masih membutuhkan banyak waktu. Pasalnya, masih banyak anggota senior Alqaidah lainnya sudah mengantre naik ke pucuk pimpinan seandainya Al Zawahiri meninggal.