Rabu 17 May 2017 14:35 WIB

Calon Anggota Komnas HAM dari FPI, Ini Komentar Jimly

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Pansel Calon Komisioner Komnas HAM, Jimly Asshiddiqie
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Pansel Calon Komisioner Komnas HAM, Jimly Asshiddiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) Jimly Asshiddiqie menyatakan pihaknya tentu akan menelusuri rekam jejak Ketua Front Pembela Islam (FPI) Semarang Zainal Abidin yang lolos tahap seleksi hingga saat ini. Pada prinsipnya, lanjut Jimly, tim pansel tetap akan bersikap adil kepada semua pihak.

"Nanti kita cek, kalau dia ormas ya enggak apa-apa, kita harus lakukan adil. Kita harus lihat integritasnya juga," kata Jimly di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta, Rabu (17/5).

Kalau memang ada calon anggota yang tidak memenuhi syarat, tentu tidak akan lolos. Untuk itu, dalam proses seleksi ini akan ada klarifikasi untuk mengetahui betul-betul rekam jejak calon. "Kalau memang tidak memenuhi syarat ya tidak lolos. Makanya ini ada trackingnya, di forum juga ada klarifikasi," ucap dia.

Jimly juga mengatakan kursi komisioner Komnas HAM nantinya harus diduduki oleh orang yang tepat, berkapasitas dan berintegritas. Tidak hanya itu, komisioner nantinya juga harus memiliki kerjasama yang kuat, pengalaman yang mumpuni, dan punya tujuan ke depan untuk mengelola Komnas HAM.

"Komnas HAM ini ada di titik nadir, karena Komnas HAM ini disebut yang paling parah karena sekjennya mengundurkan diri, laporan keuangannya juga disclaimer. Makanya ini harus diperbaiki lewat RUU, harus dievaluasi," tutur dia.

Mulai hari ini, Rabu 17 Mei hingga Kamis 18 Mei 2017, pansel calon anggota Komnas HAM melakukan tahapan seleksi terhadap 60 calon anggota secara terbuka. Total calon tersebut dibagi menjadi delapan kelompok yang masing-masing ada yang diisi tujuh sampai delapan orang. Empat kelompok pertama yang terdiri dari 30 calon mengikuti tahapan seleksi pada Rabu 17 Mei ini dan empat kelompok yang kedua pada Kamis 18 Mei besok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement