Kamis 18 May 2017 15:07 WIB

Presiden Berencana Hadiri Arab Islamic American Summit

Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Presiden RI Joko Widodo berencana menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Arab-Negara Islam-Amerika Serikat (Arab Islamic American Summit) pada 21 Mei 2017.

"Arab Islamic American Summit akan diadakan di Riyadh pada 21 Mei 2017. Presiden beberapa hari lalu telah menerima utusan khusus dari Raja Arab Saudi yang menyampaikan undangan untuk pertemuan tersebut," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, Kamis.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia memandang penting pertemuan tersebut. Ini karena pertama kalinya ada pertemuan antara Pemerintah Amerika Serikat yang baru dengan pemerintah negara-negara Islam untuk membahas isu bersama, terutama soal memerangi radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

"Informasi terakhir yang kami terima, pertemuan tersebut akan ada sekitar 50 negara yang diundang. Selain itu, ada Sekjen PBB, Sekjen OKI (Organisasi Kerjasama Islam), Sekjen Liga Arab, Sekjen GCC (Dewan Kerjasama Negara Teluk)," tutur Arrmanatha.

Dia menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut pemerintah RI akan menyampaikan pengalaman dan langkah Indonesia dalam memerangi terorisme dan radikalisme dengan pendekatan soft power dan hard power.

"Yang akan disampaikan Indonesia dalam pertemuan tersebut tentu kita sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar maka suara kita berarti. Indonesia akan menyampaikan bagaimana Islam, moderasi, dan demokrasi dapat berjalan beriringan di Indonesia," kata dia.

Arrmanatha menambahkan, hal yang akan menjadi perhatian bersama untuk dibahas dalam pertemuan itu adalah cara menangani peningkatan jumlah militan teroris asing (foreign terrorist fighters/FTF) dengan mencegah aliran pendanaan untuk jaringan teroris.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement