Ahad 21 May 2017 21:01 WIB

MP-PPP Dinilai Layu Sebelum Berkembang

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
PPP
PPP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Penyelamat Partai Persatuan Pembangunan  (MP-PPP) dikabarkan batal melaksanakan Majelis Ali Ulama. Menurut Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi itu ketidakpastian acara tersebut menandakan kegagalan tersendiri. Sehingga dia menyebut bahwa MP-PPP tersebut sudah layu terlebih dulu sebelum sempat berkembang.

"Ketidakpastian itu menunjukkan kegagalan tersendiri, artinya layu sebelum berkembang karena kalau tidak diniati dengan niat perjuangan ngurus partai ini berat, kalau diukur transaksi wah kacau," ujar Baidowi saat ditemui di Kantor DPP PPP, Tebet, Jakarta, Ahad (21/5).

Di samping itu, beberapa dari yang menjadi bagian dari MP-PPP telah bergabung kembali dengan pihaknya. Sebagai contoh, politikus senior PPP yaitu Mardiono yang tempo hari juga ikut hadir di acara DPW Banten. Kata Baidowi, kemunculan MP-PPP itu berangkat dari kekecewaan Pilkada.

Bahkan tidak hanya Pilkada DKI, tapi juga yang lain. Padahal, jelasnya, mereka juga terlibat dalam pengambil keputusan Pilkada. Memang semua pengurus partai boleh berikhtiar mencari atau mengusulkan calon-calon.

"Kalau sekiranya calon-calon yang mereka usulkan cuma satu, ya kan cuma dipilih satu untuk maju Pilkada kalau ternyata gagal ya kita legowo aja," ucap Baidowi.

Baca juga, Senior PPP: Romi dan Djan Faridz Setali Tiga Uang.

Sebelumnya, politikus senior PPP, Mudrik Sangidu, mengatakan, kehadiran MP-PPP untuk mempersatukan kembali partai berlambang Ka'bah tersebut. Musyawarah Nasional Alim Ulama yang difasilitasi oleh MP-PPP bisa menghasilkan keputusan untuk memecati kedua pimpinan itu dari PPP.

Bahkan kedua orang tersebut dianggap telah meninggalkan akidah sebagai partai yang berazaskan Islam. Keduanya secara terang-terangan mendukung orang yang menistakan agama.

Selain itu dia juga pihaknya juga tidak akan menggubris atau menghiraukan anggapan terhadap MP-PPP. Mudrik juga mempersilahkan MP-PPP dianggap ilegal atau disebut tidak ada pada AD/ART partai.

Namun anggapan apapun dari kedua kubu tersebut tidak akan membuat MP-PPP goyah, dan terus berjalan sampai PPP benar-benar terselamatkan. "Mau mengatakan ini tidak legal, terserah. Karena PPP ini dilahirkan oleh ulama dan para ulama akan memecat mereka dua," kata Mudrik dengan enteng.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement