Selasa 23 May 2017 14:59 WIB

Ahok Cabut Banding, Ini Saran Guru Besar Hukum untuk JPU

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Bilal Ramadhan
Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan oleh Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (9/5)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan oleh Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (9/5)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencabut pengajuan banding terhadap putusan hakim dalam kasus penodaan agama. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Mudzakir mengatakan pencabutan berkas banding yang dilakukan pihak Ahok harus dijadikan evaluasi untuk Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Harus dijadikan evaluasi untuk jaksa penuntut umum. Kalau yang dijatuhi putusan menerima, apalagi yang diupayakan banding oleh Jaksa," kata Mudzakir saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (23/5).

Ahok, kata dia, sudah menerima putusan pengadilan yang menghukum kurungan dua tahun penjara. Mudzakir menjelaskan, dengan pencabutan tersebut, terhukum Ahok bisa dimaknai menerima dan mengakui perbuatan yang terbukti sebagai tindak pidana.

"Itu (penistaan agama) merupakan perbuatan yang salah dan dijatuhi hukuman selama dua tahun, dan yang bersangkutan sudah menerima," katanya.

Lebih lanjut, jika Jaksa menganggap putusan terhadap Ahok lebih berat dari tuntutan, atau pasalnya berbeda dari pasal yang JPU tuntut. Namun, tetap menjadi sebuah keanehan, karena pihak yang dikenai itu sudah menerima dengan mencabut berkas ajuan banding.

"Ibaratnya sudah menerima suatu keputusan, dan putusan sudah mau dijalankan, tapi jaksa malah banding. Pertanyaan hukumnya, Jaksa itu (mengajukan banding) dikerjakan untuk siapa," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement