Sabtu 03 Jun 2017 20:40 WIB
Hari Lahir Pancasila

Pancasila, Penuntun Rakyat Menjaga Indonesia

We The Nation, Saya Pancasila
Foto: Istimewa
We The Nation, Saya Pancasila

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan hari lahir Pancasila berlangsung meriah dengan digelarnya Pekan Pancasila yang menghadirkan pertunjukan "WE THE NATION: Saya Indonesia, Saya Pancasila" di Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan, Sabtu (3/6).

Kegiatan yang digelar menjelang buka puasa ini berlangsung seru dengan adanya pagelaran Musik, Komedi, Ngobrol dan Testimoni terkait Pancasila dan Kultum Ramadan.

Sejumlah tokoh hadir dalam acara ini, diantaranya Hanif Dhakiri (Menteri Tenaga Kerja RI), Triawan Munaf (Kepala Badan Ekonomi Kreatif), Banyu Biru Djarot (Komunitas Banteng Muda), Addie MS, Sukmawati Soekarnoputri.

Dari  puluhan artis yang turut hadir antara lain Wulan Guritno, Baim Wong, Chico Hakim, Tsamara Amany,  Lukman Sardi, serta penampilan khusus Kikan dan Candil dengan sejumlah lagu nasiolisme yang membuat suasana makin meriah.

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan, siapa pun yang mengaku dan merasa diri sebagai warga dan masyarakat negara Indonesia wajib hukumnya memegang Pancasila dalam kehidupan bernegara. Pancasila harus tertanam kuat sebagai idiologi bangsa dan negara.

"Pancasila ini untuk semua kita. Bukan untuk golongan atau kelompok tertentu saja," ujarnya dalam keterangan tertulisnya

Hanif juga mengatakan bahwa Pancasila itu satu dan mempersatukan Indonesia yang sangat luas dan kaya. Pancasila menyatukan Indonesia yang berbeda-beda. 

"Kita Pancasila dan kita Indonesia. Maka jangan pernah lelah membumikan Pancasila di bumi Indonesia ini," kata Hanif.

Pada kesempatan sama, Banyu Biru Djarot mengatakan bahwa kegiatan ini bisa menjadi ajang untuk membumikan Pancasila di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi. Khususnya bagi generasi muda yang hidup di era teknologi komunikasi canggih sehingga sangat mudah dimasuki berbagai macam idiologi.

"Inilah makanya Pancasila tak boleh kalah dan harus kita tegakkan terus dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Menurut Banyu Biru, jika Pancasila benar-benar tertanam di benak masyarakat dan menjadi idiologi yang dijalankan, maka dapat dipastikan tak akan ada tempat bagi para pembawa kebencian dan para pemecah belah bangsa. Sebab kita kuat ditengah berbagai keberagaman dengan adanya Pancasila.

"Inilan pentingnya bagi kita untuk terus membumikan dan menghidupkan Pancasila," imbuh Ketua Umum Banteng Muda Indonesia itu.

Pada acara pekan Pancasila ini, masyarakat yang datang ke Citos mendapat suguhan hiburan musik yang dibawakan musisi-musisi terkemuka. Juga ada kultum Ramadan yang dibacakan sebelum buka puasa bersama.

Addie MS menegaskan bahwa Pekan Pancasila ini sangat penting dalam menanamkan idiologi Pancasila khususnya kepada generasi muda. Sebab Pancasila ini dasar negara bukan hanya slogan namun benar-benar sebagai peneguh adanya negara Indonesia yang luas dan kaya dengan aneka keberagaman.

"Begitu pentingnya pengamalan Pancasila sebagai dasar bagi tegaknya negara Indonesia, hingga dapat dikatakan bahwa sedikit saja Pancasila kendor dari jati diri bangsa maka negara kita terkoyak," ujarnya.

Addie juga menegaskan bahwa di setiap negara ada penjaga kebaikan dan ada juga yang malah melakukan keburukan. Yang jahat akhir-akhir ini semakin intens memfitnah dan mencaci. Sedangkan yang baik mulai terpojok namun tetap membawa jalan kebaikan. 

"Dalam kondisi ini, Pancasila menjadi perajut negeri yang terkoyak," tegas Addie.

Puti Soekarno mengatakan, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila merupakan mutiara yang terpendam selama jutaan tahun. Kemudian ini digali Bung Karno hingga pada 1 Juni 1945. 

"Kalau kita-kita cinta Indonesia, maka Pancasila bintang penuntun jalan bagi Indonesia. Penuntun bagi rakyat untuk menjaga Indonesia. Tidak hanya untuk seribu tahun mendatang tapi beribu-ribu tahun bahkan sepanjang masa.

Pancasila adalah akar pokok dasar negara kita. Supaya kita kuat menjadi bangsa yang besar," ujar Puti.

Sementara Menpora Hanif Dhakiri hadir untuk membacakan puisi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement