REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif pada Senin (5/6) mendesak Qatar dan negara-negara Arab segera menggelar dialog. Hal tersebut berkaitan dengan perselisihan dan perceraian hubungan diplomatik setelah Qatar dituding mendukung kelompok teroris dan ekstremis di wilayah tersebut.
"Tetangga bersifat permanen, (letak) geografi tidak dapat diubah. Pemaksaan tidak pernah ada solusinya. Dialog sangat penting, terutama saat Ramadhan yang diberkati," ungkap Zarif melalui akun Twitter pribadinya, seperti dilaporkan laman Al Araby, Selasa (6/6).
Zarif juga dikabarkan menelepon rekan dan mitranya di Turki, Indonesia, Irak, dan Oman. Adapun tujuannya untuk membahas perkembangan regional terkini.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghasemi juga mengatakan solusi untuk perselisihan antara Qatar dan tetangga-tetangganya di Teluk, yakni Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, serta Yaman hanya dimungkinkan melalui metode dialog politik dan damai antarpartai.
Ghasemi menilai, ketegangan antara Qatar dengan negara-negara Arab lainnya tidak membawa faedah apa pun. "Meningkatnya ketegangan di antara tetangganya tidak menguntungkan pemerintah mana pun di kawasan ini dan mengancam kepentingan semua, pada saat dunia menderita terorisme dan ekstremisne yang meluas," ujarnya.
Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Yaman telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Mereka menuding Qatar menjadi pendukung atau penyokong kelompok ekstremis dan teroris di Timur Tengah. Kendati demikian, Qatar telah lama membantah tuduhan tersebut.
Baca: Panik, Warga Qatar Berbondong-bondong Belanja Stok Makanan