REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Manajemen Persipura Jayapura menyatakan nasib pelatih kepala Persipura Jayapura Liestiadi tergantung pada hasil pertandingan tim Mutiara Hitam, Persipura, melawan tuan rumah Madura United (MU) pada Rabu (7/6).
Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano (BTM), di Jayapura, Selasa, mengatakan jika dalam pertandingan Rabu sore (7/6) Persipura kalah melawan tuan rumah MU, maka pihak manajemen tidak segan-segan akan memutus kontrak dengan pelatih asal Medan itu.
"Besok saya berangkat dan langsung ke Madura pada 7 Juni 2017, dan akan dilihat ini kesempatan terakhir, jika tidak, tetap pelatih harus diganti," katanya.
Menurut BTM, selama melatih hampir empat bulan di tubuh Mutiara Hitam, Liestiadi membuat blok atau gab antar pemain. "Saya telah me-warning pelatih Liestiadi, pelatih tidak boleh membuat blok-blok antar pemain, yang dijaga adalah harus jaga kebersamaan dan kekompakan, pelatih tidak boleh tidak senang seorang pemain, ini akan merusak tim," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya memberikan contoh saat melawan PSM Makassar pekan lalu, Boas Sallosa dan kawan-kawan harus menahan malu di depan para fans Juku Eja dengan skor telak 5-1 untuk tuan rumah.
"Seharusnya sebagai pelatih dapat segera mengantisipasi hal tersebut, saya lihat 'skill' PSM untuk musim Liga I ini sangat luar biasa sehingga pelatih harus punya strategi," katanya.
Dia menambahkan seperti sejak menit-menit awal Persipura sudah main dengan 10 orang pemain, dalam masa yang genting ini bagaimana strategi pelatih jangan sampai kebobolan, seharusnya hanya memasang satu striker dengan menggunakan pola bertahan.
"Ini malah pelatih tidak membuat sesuatu apa pun. Dia tinggal duduk tenang di banch, ini seharusnya tidak boleh," ujarnya.